Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Vaksinolog: Percuma Seseorang Diberi Booster tapi Sekitarnya Belum Divaksin
5 Agustus 2021 15:28 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Percepatan dan juga perluasan capaian vaksinasi corona saat ini masih menjadi isu yang harus terus ditingkatkan oleh pemerintah. Sebab, vaksinasi telah terbukti ampuh sebagai senjata dalam mengurangi risiko penularan dari COVID-19, sakit berat, maupun meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tak sedikit pula masyarakat yang telah memperoleh vaksinasi secara lengkap kemudian meminta suntikan tambahan. Padahal sejauh ini pemerintah baru memberikannya kepada para tenaga kesehatan yang memang punya risiko tertular corona sangat tinggi dibandingkan dengan masyarakat lain.
Menurut Vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe, memberikan suntikan vaksin sebanyak-banyaknya ke individu tentu sangatlah tidak efektif dalam mengatasi pandemi ini. Sebab, yang paling penting adalah memberikan vaksin pada masyarakat seluas-luasnya.
"Untuk masyarakat luas yang bukan tenaga kesehatan belum membutuhkan vaksinasi tambahan. Kenapa? Karena kita fokus memperluas cakupan vaksinasi. Tidak bermanfaat kalau orang 3-4 kali disuntik vaksin tapi di sekeliling kita belum divaksinasi," katanya.
Hal ini disampaikan dr. Dirga dalam dialog virtual bertajuk 'Kejar Vaksinasi Demi Indonesia Lebih Sehat' yang disiarkan oleh akun YouTube Forum Merdeka Barat 9, Kamis (5/8).
ADVERTISEMENT
Kemudian ia juga memberikan penjelasan bahwa vaksin corona bekerja secara efektif mengendalikan pandemi apabila diberikan secara luas, bukan hanya fokus pada satu orang saja.
"Karena yang akan mengendalikan pandemi bukan kekebalan pribadi tapi kekebalan komunitas," tambahnya.
Untuk itu, hal yang harus terus diupayakan saat ini bukanlah memberikan dosis ketiga bagi masyarakat luas, melainkan memperbanyak cakupan vaksinasi seluas-luasnya. Ia bahkan juga menyampaikan mengapa Presiden Jokowi optimis vaksinasi dapat diberikan pada hingga jutaan orang per hari.
"Makanya presiden ngotot vaksinasi sehari harus sekian juta. Jadi ketimbang kita menyuntikan orang berulang di orang yang sama, lebih baik kita fokus memperluas cakupan vaksinasi," pungkas dokter spesialis penyakit dalam ini.