Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Vance vs Walz dalam Debat Cawapres AS, Singgung Konflik Iran-Israel
2 Oktober 2024 13:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Debat calon wakil presiden Amerika Serikat yang berlangsung pada Selasa (1/10) malam, mempertemukan Gubernur Minnesota Tim Walz dan Senator Ohio JD Vance.
ADVERTISEMENT
Debat yang berlangsung di CBS Broadcast Center New York ini menjadi salah satu momen krusial menjelang pemilihan presiden AS pada 5 November mendatang.
Dalam pertemuan itu, isu konflik antara Iran dan Israel pun menjadi bahan perdebatan.
Beberapa jam sebelumnya, Iran meluncurkan rudal balistik sebagai respons atas serangan Israel di Lebanon dan Gaza.
Dukungan terhadap Israel di Tengah Konflik
Moderator Margaret Brennan memulai debat dengan pertanyaan apakah para kandidat akan mendukung Israel jika negara itu melancarkan serangan terhadap Iran.
Gubernur Walz, dari Partai Demokrat, menekankan pentingnya Israel dalam membela diri.
“Kemampuan Israel untuk melindungi dirinya sendiri adalah hal yang mendasar. Mengakhiri krisis kemanusiaan di Gaza juga penting. AS membutuhkan kepemimpinan yang stabil untuk memastikan hal ini,” ujar Walz, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Ia juga dengan tegas menyatakan bahwa tindakan Iran akan membawa konsekuensi serius.
ADVERTISEMENT
"Akan ada konsekuensinya," ujar Walz.
Vance, dari Partai Republik, awalnya tak langsung menjawab. Ia memperkenalkan dirinya sebagai wakil rakyat dari kelas pekerja.
Namun, ia kemudian menegaskan dukungan penuh untuk Israel, menyatakan bahwa negara itu berhak mengambil langkah yang diperlukan demi keamanannya.
“Israel berhak menentukan langkah yang diperlukan demi keamanan negaranya, dan kita harus mendukung sekutu kita,” kata Vance.
Beda Pandangan soal Trump
Walz juga menggunakan kesempatan itu untuk mengkritik mantan Presiden Donald Trump, menyebutnya terlalu dekat dengan pemimpin otoriter dan tidak stabil dalam menangani konflik global.
Ia juga mengecam keputusan Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran (JCPOA) pada 2018, yang menurutnya memperburuk situasi.
Sebaliknya, Vance memuji pendekatan Trump, yang menurutnya membuat dunia lebih aman dengan menunjukkan kekuatan.
ADVERTISEMENT
“Trump menciptakan keamanan global dengan kekuatan. Dunia tahu untuk tidak bermain-main dengan AS di bawah kepemimpinannya,” kata Vance.
Selama debat, Trump yang menonton dari rumah merespons melalui platform media sosial Truth Social. Ia melontarkan kritik tajam terhadap Walz, menyebutnya "lemah" dan "ber-IQ rendah."