Varian Corona XE Paling Menular di Dunia, Bagaimana Gejalanya?

8 April 2022 9:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona Omicron.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Muncul gabungan dari varian corona Omicron yaitu varian XE sebagai rekombinan dari kedua sub-varian BA.1 dan BA.2. Varian XE disebut beberapa ahli dunia 10% dinyatakan lebih mudah menular daripada sub-varian BA.2 atau Omicron Siluman.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Hindustan Time, Jumat (8/4), adapun beberapa gejala yang perlu diwaspadai dari varian XE ini yaitu demam, sakit tenggorokan, tenggorokan gatal, batuk dan pilek, iritasi dan perubahan warna kulit, serta gangguan pencernaan.
Gejala penyakit berat yang memungkinkan muncul yaitu penyakit jantung, jantung berdebar, dan terkadang virus tersebut juga dapat menyebabkan penyakit saraf yang parah.
Namun, orang yang terkena varian XE ini cenderung jarang mengalami gejala yang umumnya dirasakan pada pasien COVID-19 seperti hilangnya penciuman dan rasa.
Meskipun demikian, ringan atau beratnya gejala dari varian XE ini akan berbeda-beda di tiap orang. Hal ini tergantung pada status vaksinasi dan kekebalan imun dalam tubuh seseorang.
Ahli Epidemiologi, Dicky Budiman, menyatakan bahwa varian XE ini 40% lebih cepat penyebarannya dibandingkan varian Omicron yang biasa.
ADVERTISEMENT
“Ini penting kalau XE 10% lebih cepat dari Omicron BA.2 artinya bila dibandingkan dengan Omicron yang awal atau biasa, itu sudah 40% lebih cepat dan ini jauh lebih cepat lagi dibandingkan waktu Delta sekalipun,” kata Dicky melalui pesan singkat Kamis (7/4).
Dicky juga menjelaskan bahwa Indonesia harus waspada dan terus kejar cakupan vaksinasi dosis 2 maupun booster.
“Pada negara-negara yang surveilans genomicnya terbatas seperti Indonesia, kita harus waspada untuk selalu melihat perkembangan dunia dan kita harus kejar cakupan vaksinasi 2 dosis dan booster,” jelasnya.
Sama halnya dengan Dicky, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, Siti Nadia Tarmizi juga mengimbau masyarakat untuk waspada terkait adanya varian XE ini.
“Kita waspada ya, karena kan baik BA.1, BA.2, keduanya sudah ada di Indonesia. Jadi varian XE itu bisa saja ada, tapi sampai saat ini belum kita temukan. Moga-moga dengan semakin meningkatnya vaksinasi kita, tidak muncul varian baru,” jelas Nadia ketika ditemui kumparan,(7/4).
ADVERTISEMENT
Reporter: Devi Pattricia