Veronica Tan Soal Kasus Priguna: Dokter Pintar Saja Tak Cukup, Etika Penting

14 April 2025 19:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wamen Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan di Polda Jabar, Senin (14/4/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wamen Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan di Polda Jabar, Senin (14/4/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan, menyampaikan pandangannya soal kasus kekerasan seksual yang dilakukan Priguna Anugerah Pratama (31), eks dokter residen PPDS Unpad jurusan anestesi di lingkungan RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
ADVERTISEMENT
Veronica tak meragukan kapasitas semua universitas di Indonesia dalam memberi bekal keilmuan kepada dokter. Namun, dia menyoroti bahwa hal-hal yang bersifat akademik bukan satu-satunya bekal penting untuk profesi tersebut.
“Kita yakin semua ilmu dan akademik semua universitas memberikan yang terbaik, saya yakin dokter-dokter pintar-pintar dan jago soal akademisi, tapi jangan lupa tetap bagaimana etika, moral, empati, yang benar-benar dari dalam harus ada,” katanya kepada wartawan di Mapolda Jabar, Senin (14/4).
Oleh karena itu, menurut Veronica, penting untuk memantau psikologi seorang dokter. Pengujian mental buat jadi upaya untuk merealisasikan langkah tersebut.
“Sehingga melakukan service pelayanan yang benar-benar memberikan keamanan pada masyarakat, tapi masyarakat jangan diam,” imbuh dia.
Wamen PPPA Veronica Tan berkunjung ke Polda Jabar pada Senin (14/4/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Vini Adiani Dewi menyampaikan hal serupa. Urusan etika hingga moralitas mesti turut diperhatikan tak hanya oleh lingkungan civitas academica tempat calon-calon dokter itu menimba ilmu, tetapi juga rumah sakit tempat mereka bertugas. Misalnya, dengan memperketat pengawasan seleksi untuk para residen.
ADVERTISEMENT
“Masukan dari kami Dinas Kesehatan, tentu menjadikan ini sebagai sebuah peringatan, kepada RSUD di tempat lain, rumah sakit swasta, rumah sakit daerah, jangan sampai terjadi seperti ini,” ucapnya.
“Iya tadi sudah menjadi SOP atau perbaikan yang akan dilakukan oleh Unpad dan RSHS,” imbuh dia.

Ajak Perempuan Berani Speak Up

Selain menyampaikan pandangannya di atas, Veronica juga mengajak masyarakat terutama perempuan agar lebih berani menyuarakan atau speak up terkait kasus-kasus kekerasan seksual.
“Masyarakat boleh berbicara, kita bersama-sama berjuang untuk rise and speak ini. Perempuan berani, perempuan jangan takut, perempuan harus berani berbicara, harus melapor,” ujarnya.
Menurutnya, tugas perangkat-perangkat negara lah yang harus menjamin keamanan korban atau pelapor terkait kasus-kasus kekerasan seksual itu. Sehingga, dapat dilakukan penindakan hukum terhadap para pelaku.
ADVERTISEMENT
“Tapi jangan diam, jangan merasa ini sebagai aib, tapi ini menjadi sebuah gerakan supaya ada efek jera para pelaku atau predator-predator seksual,” pungkasnya.