Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Veronica Tan Tawarkan Layanan PCR Khusus Deteksi Omicron
17 Januari 2022 10:50 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Varian corona Omicron masih menjadi ancaman di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kasus sudah mulai meningkat, meski belum separah negara lain seperti Amerika Serikat, Inggris, atau India.
ADVERTISEMENT
Di tengah kondisi ini, sejumlah ahli mengungkap kemungkinan tes PCR dan antigen tak bisa langsung mendeteksi varian Omicron.
Varian virus corona disebut dapat menyebabkan fenomena S gene target failure (SGTF) yakni ketika gen S tidak dapat terdeteksi dengan PCR padahal secara simultan PCR dapat mendeteksi setidaknya 2 target gen lainnya. Indikasi awal ini diteruskan dengan pemeriksaan WGS (whole genome sequencing) untuk memastikan jenis variannya.
Nah, SGTF inilah yang kemudian banyak dilakukan ke pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Mereka dites untuk dicek apakah ada varian Omicron atau tidak.
Namun, reagen untuk SGTF ini masih impor. Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkap ke depannya pemerintah akan memproduksi reagen dan alat sendiri.
Dengan kondisi seperti ini, ternyata muncul pilihan lain bagi masyarakat umum. Love Care Indonesia bekerja sama dengan Kalgen Innolab menyediakan jasa khusus PCR yang diklaim bisa deteksi varian Omicron.
ADVERTISEMENT
Namanya PCR O+. Presiden Komisaris dari LoveCare adalah Veronica Tan, mantan istri Basuki Tjahaja Purnama.
Dalam akun IG pribadinya, Vero menyampaikan poster PCR O+ di kantor LoveCare di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Disebutkan di poster tersebut, tes PCR O+ bisa mendeteksi varian Omicron secara spesifik. Harga tesnya pun lebih mahal dari standar Kemenkes (Jawa Bali Rp 275 ribu) yakni Rp 450 ribu.
"Menggunakan kit IVD yang sudah teregistrasi di Kemenkes," tulis poster tersebut.
Lantas, bagaimana tanggapan Kemenkes terkait hal ini?
"Ini reagen yang bisa menggunakan deteksi SGTF," kata jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada kumparan.
Nadia belum menjawab terkait bagaimana ketentuan harga dari tes PCR O+ yang lebih mahal dari standar Kemenkes.
ADVERTISEMENT