Vertigo Disebut Penyebab Wafatnya Prof Firmanzah, Sebabkan Kematian Mendadak?

8 Februari 2021 12:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor Universitas Paramadina,  Prof. Firmanzah PhD Foto: Universitas Paramadina
zoom-in-whitePerbesar
Rektor Universitas Paramadina, Prof. Firmanzah PhD Foto: Universitas Paramadina
ADVERTISEMENT
Meninggalnya Prof Firmanzah PhD, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) sekaligus Rektor Universitas Paramadina, meninggalkan duka yang mendalam. Walau menjadi Rektor, almarhum tetap memberikan bimbingan pada para mahasiswa, khususnya mahasiswa pascasarjana Universitas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Akademisi dan Praktisi klinis, Prof Ari Fahrial Syam di Jakarta, Minggu (7/2) mengutarakan, segudang prestasi dan jabatan pernah dijabat almarhum dalam usia yang relatif muda. Tentu pertanyaan timbul kenapa almarhum meninggal dunia mendadak?
"Saya tidak kenal dekat dengan almarhum, tetapi almarhum sebagai  salah seorang  tokoh di UI. Saya beberapa kali bertemu dengan almarhum. Dalam kondisi pandemi ini, umumnya ketika kita mendengar ada seseorang meninggal mendadak, padahal kita tahu sebelumnya almarhum sehat, maka yang terpikir oleh kita adalah Covid-19 sebagai penyebabnya," kata Prof Ari Fahrial yang kini menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran UI dalam keterangannya, Senin (8/2).
Ia menambahkan, keluarga membantah bahwa almarhum meninggal karena COVID-19 dan dalam gambar-gambar proses persemayaman dan pemakaman almarhum Prof Firmanzah tidak ada proses yang melalui protokol COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Ada informasi  yang didapat dari pihak keluarga, itupun saya  dapat dari media, katanya almarhum punya sakit jantung dan GERD," ungkap dia.
Rektor Universitas Paramadina, Prof. Firmanzah PhD Foto: Universitas Paramadina
Menurut Prof Ari Fahrial, GERD salah satu penyakit yang berhubungan dengan asam lambung sendiri tidak akan menyebabkan kematian mendadak. Hanya saja memang terkadang berbagai penyakit serius gejalanya seperti orang sakit GERD.
Sehingga sering kali disangkakan GERD sebagai penyebab langsung kematian. Sedangkan sakit jantung sendiri memang bisa menyebabkan terjadinya kematian mendadak pada seseorang. 
"Tetapi info yang didapat dan juga beredar sebelum tidak sadarkan diri almarhum sempat mengalami vertigo, kalau orang awam sering menyebut sebagai pusing tujuh keliling," ungkapnya.
Rasanya, kata dia, kita semua pernah mengalami yang namanya vertigo atau pusing tujuh keliling. Sebab, vertigo bisa terjadi atau muncul dengan berbagai faktor.
ADVERTISEMENT
"Vertigo bisa ringan sampai berat. Vertigo ringan bisa pada perubahan posisi tertentu misal saat kita menunduk atau sujud terlalu lama dan saat bangun bisa mencetuskan terjadinya vertigo," tutur dia.
Pada saat kita kurang tidur dan juga saat tekanan darah rendah, akan timbul pusing melayang. Selain itu ketika otak kekurangan darah dalam waktu singkat misalnya karena masalah jantung: antara lain karena serangan jantung, gangguan irama jantung yang mendadak terjadi vertigo.
com-Sakit Kepala Foto: Shutterstock
Dehidrasi, kurang minum bisa terjadi pada pagi hari, apalagi jika kita menggunakan AC dan tubuh terpapar langsung dengan suhu dingin yang akan menyebabkan terjadinya dehidrasi di pagi hari.
Oleh karena itu selalu dianjurkan pada saat bangun pagi bangun secara perlahan-lahan dan segera minum 1-2 gelas air putih untuk dehidrasi tubuh. Kadar gula darah yang rendah atau hipoglikemia bisa menyebabkan timbulnya vertigo, karena kesibukan seseorang bisa lupa makan dan minum bisa menyebabkan terjadinya vertigo. 
ADVERTISEMENT
"Secara umum vertigo bukan diagnosis penyakit tetapi adalah gejala dari suatu penyakit. Vertigo sebagai satu diagnosis yang tertulis pada klasifikasi internasional  penyakit (ICD-10) adalah benign paroxysmal positional vertigo (BPPV). Pasien dengan BPPV mempunyai gejala utama vertigo. Vertigo terjadi saat pasien berguling atau bangun tiba-tiba dan biasanya vertigo yang muncul juga disertai mual," kata Prof Ari Fahrial.
Penyakit BPPV ini terjadi karena ada masalah di telinga. Pasien-pasien  ini biasanya mengalami vertigo secara kronis dan perlu dikonsulkan ke dokter THT untuk evaluasi lebih lanjut. 
Berbagai penyakit lain yang bisa menyebabkan terjadinya vertigo antara lain karena gangguan pada otak. Penggunaan obat-obat tertentu misal anti depresi, obat penenang atau obat tidur bisa menyebabkan terjadinya vertigo. Pasien kadang kala mengeluh seperti melayang saat mengkonsumsi obat tersebut. 
ADVERTISEMENT
Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh masyarakat seputar vertigo ini, di mana pasien harus segera berobat ke dokter yaitu apabila vertigo disertai dengan nyeri dada, sesak napas, sakit kepada hebat, mual muntah, denyut jantung cepat. Selain itu bicara menjadi tidak jelas bahkan sampai kejang-kejang, maka pasien tersebut harus segera dibawa ke rumah sakit.
Karena bisa saja vertigo yang muncul tersebut adalah gejala serangan jantung atau stroke yang bisa berujung kematian pada pasien yang menderita vertigo mendadak.
"Hidup mati seseorang adalah sudah suratan Allah SWT, kita pun tidak tahu kapan kita di panggil Allah SWT. Tetapi kita tetap ikhtiar untuk terus menjaga kesehatan agar selalu sehat. Selamat jalan Prof Firmanzah, Insha Allah husnul khotimah," kata Prof Ari Fahrial.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Saleh Husin yang merupakan Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) menambahkan bahwa Prof Firmanzah PhD merupakan seorang pekerja keras yang tanpa kenal lelah selalu menyelesaikan tugas-tugasnya termasuk dalam membimbing para mahasiswa.
"Beliau juga orang yang rendah hati jadi kepergian beliau sangat terasa dikalangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI. Hal inilah yang diceritakan oleh beberapa rekannya di FEB UI termasuk mahasiswa bimbingannya yang saat ini punya jabatan penting di kementerian," kata Saleh Husin yang kini juga menjabat Managing Director Sinar Mas.