Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Video: Aksi Paspampres Kawal Jokowi dari Bogor ke Istana Jakarta
6 April 2017 18:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Kemacetan sudah melekat dengan kota Jakarta. Belakangan, kemacetan malah bertambah seiring dengan pembangunan sejumlah infrastruktur, mulai dari LRT, MRT, hingga simpang susun Semanggi.
ADVERTISEMENT
Sejak tinggal di Istana Bogor pada 2015, Presiden Jokowi hampir saban hari bolak-balik Istana Bogor-Istana Jakarta. Kemacetan pun tak terhindarkan. Namun, perjalanan Presiden dibantu dengan adanya pengawalan dari patroli pengawalan dan paspampres.
Bagaimana persiapan Paspampres saat mengawal Jokowi?
Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Negara merilis sebuah video di channel Youtube Jokowi soal aksi Paspampres pada Kamis (6/4). Mereka terlihat mempersiapkan keberangkatan Jokowi dari Bogor sejak pagi. Iring-iringan juga memilih tak menggunakan sirine atau penutupan jalan.
"Kedua, tetap tidak ada penutupan jalan. Semuanya mengalir seperti biasa. Jadi jangan sampai kita melewat akan ganggu masyarakat umum. Selama di jalan tetap santun, dan sopan. Apabila kondisi macet, buka jalan, satu jalur, tidak ada menggunakan sirine," kata seorang Paspampres yang tampak di video.
ADVERTISEMENT
Paspampres tersebut juga menekankan untuk selalu santun dan mengacungkan jempol apabila masyarakat memberikan jalan. Itu untuk mengucapkan terima kasih.
Sementara itu, dalam segmen selanjutnya, Komandan Paspampres Group A, Kolonel Inf Muhammad Hasan, mencontohkan tindakan acungan jempol saat masyarakat memberi jalan pada iring-iringan Jokowi. Hasan pun menegaskan agar pasukan untuk tidak agresif di jalan.
"Kondisi jalan mulai padat, tetap rapatkan barisan. Kemudian kita ambil jalan putus-putus di tengah. Kemudian Anoa maupun Kobra 608 membuka jalan dengan santun dan tidak agresif," tegas Hasan.
Yang dilakukan oleh iring-iringan Jokowi ini sejatinya bisa diikuti oleh para menteri dan juga pejabat lainnya di Indonesia. Tidak perlu menggunakan sirine dan klakson karena itu hanya mengganggu pengendara di jalan.
ADVERTISEMENT