Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Video Israel soal RS Al-Shifa Gaza Dicemooh Penuh Kebohongan, Postingan Dihapus
16 November 2023 15:41 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Sudah bukan rahasia lagi, Israel rajin membuat video propaganda — yang sering kali hoaks — sebagai upaya meyakinkan publik bahwa serangannya ke Jalur Gaza memiliki alasan kuat. Saat menyerbu RS Al-Shifa pada Rabu (15/11), Israel juga membuat video serupa.
ADVERTISEMENT
Video itu mendapat sorotan tajam karena dianggap penuh kebohongan. Israel kemudian menghapus postingan sepanjang 7:18 menit itu dan beberapa jam kemudian menggantinya dengan video yang jauh lebih pendek: 20 detik saja. Lalu, diganti lagi dengan video durasi 6:59 menit.
Sebelum Israel merilis video itu, pihak Palestina sudah tahu bahwa sebentar lagi akan muncul video yang mendiskreditkan RS Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Jalur Gaza.
Dirjen Rumah Sakit di Jalur Gaza, Muhammad Zaqout, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa dia tidak akan terkejut jika Israel kemudian membuat film palsu baru, seperti yang dilakukannya di RS Al-Rantisi dan RS Hamad (RS Qatar).
Zaqout memperkirakan, Israel akan mengangkat isu “pemberian makanan pada bayi” lalu mengatakan RS Shifa digunakan untuk urusan militer (Hamas).
Tak lama kemudian, militer Israel (IDF) mengunggah video yang sudah disinyalir Zaqout itu di akun medsos. Unggahan video itu disertai narasi:
ADVERTISEMENT
"No cuts, no edits, just the deniable truth (Tidak ada pemotongan, tidak ada pengeditan, hanya kebenaran yang tidak dapat disangkal). Saksikan TLC (res.) Jonathan Conricus mengungkap senjata Hamas yang tak terhitung jumlahnya yang ditemukan pasukan IDF di gedung MRI Rumah Sakit Shifa."
Daftar Kebohongan
Namun, dengan cepat netizen maupun ahli visual mempelajari video itu. Mereka lalu berlomba-lomba mengunggah bantahan. Mereka kemudian menyimpulkan, benda-benda yang disebut IDF milik Hamas itu sengaja ditanam IDF sendiri sebelumnya.
Talha Ahmad, seorang analis geopolitik yang juga jurnalis lepas, mengunggah analisisnya dalam sebuah utas di Twitter.
"Sama seperti video propaganda sebelumnya, video ini memiliki banyak kekurangan. Tampaknya terburu-buru. Mari kita lihat videonya dimulai dengan kamera CCTV,” ujarnya memulai analisis.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya dia menyoroti tentang peralatan yang dinilainya baru ditaruh di rumah sakit.
"Di sini Anda melihat debu di jaket dan seluruh meja. Tetapi di sisi lain Anda melihat jaket baru beserta peralatan lainnya yang benar-benar baru di rumah sakit yang diserbu dan dibom selama berminggu-minggu. Bagaimana mungkin tidak ada debu meski telah terjadi kekacauan?” tulisnya.
Talha mengatakan, IDF selama ini mengeklaim bahwa di bawah Al-Shifa, Hamas memiliki pusat komando dan kendali/markas besar, tempat Hamas menjalankan semua operasi dan juga menyandera tawanan.
Tapi setelah rumah sakit digerebek hingga dua kali, militer Israel tak menemukan apa yang dituduhkan.
"Tidak ada sandera yang ditemukan. Tidak ada infrastruktur komando dan kontrol. Tidak ada komandan yang ditangkap. Bukti yang ditanamkan ini hanyalah sebuah lelucon,” ujar Talha.
ADVERTISEMENT
IDF Hapus Video Propaganda
Tak lama, IDF menghapus video yang banyak menjadi tertawaan itu. "No cuts, no edits, Just DELETE (Tidak ada pemotongan, tidak ada pengeditan, HAPUS saja),” sindir Talha.
"IDF baru saja menghapus video propaganda tersebut setelah terbongkar. Apakah mereka [kini] mendukung Hamas dengan menghapus bukti-bukti yang mereka hasilkan?” lanjutnya.
Aljazeera juga mengabarkan bahwa IDF menghapus postingan itu setelah publik mencemooh klaim IDF tentang gambar seorang tentara wanita Israel yang disebut IDF sebagai tawanan Hamas—yang ternyata sudah diselamatkan pada Oktober lalu.
Netizen lainnya juga menguak kepalsuan di video tersebut dan menyimpulkan video propaganda Israel hanya omong kosong belaka.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kompleks Medis Al-Shifa, Muhammad Abu Salmiya, mengatakan, pasukan Israel tidak menemukan peralatan atau senjata militer apa pun di rumah sakit tersebut.
ADVERTISEMENT
Dia menegaskan, manajemen RS tidak mengizinkan adanya senjata di rumah sakit yang dipenuhi ribuan pasien, nakes, dan pengungsi itu.
Live Update