Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Dicintai jin. Itulah yang membawa Setia menginjakkan kaki di Masjid Al-Mokhtar Malaka Munjul, Cilangkap, Jakarta Timur, Ahad (23/4), untuk menjalani proses rukiah.
ADVERTISEMENT
Rukiah atau pengobatan dengan doa ala Nabi biasa dilakukan terhadap mereka yang diduga diganggu jin.
“Kata teman, saya tergolong dicintai jin. Jadi kalau saya lihat suami saya begitu sampai di rumah, benci banget. Bawaannya pengen marah melulu,” kata Setia kepada kumparan (kumparan.com).
Perempuan 30 tahun yang berprofesi sebagai bidan itu merasa ada tanda-tanda gangguan jin pada dirinya berdasarkan ciri-ciri gangguan jin yang ia baca di media sosial.
Jika suaminya sedang tak ada, ujar Setia, dia tak merasa benci atau marah. Namun hawa sebaliknya ia rasakan ketika suaminya tiba di rumah.
Selain itu, pada malam hari, Setia mengaku kerap didatangi sosok lelaki dengan badan yang hanya tampak setengah.
“Cuma separuh. Jadi bawahnya doang, atasnya nggak ada. Bagian bawah tubuhnya aja yang kelihatan,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Rukiah Ahad siang itu adalah rukiah ketiga yang dijalani Setia. Setelah rutin menjalani rukiah, Setia merasa dirinya semakin baik.
Saat dirukiah kali pertama, Setia sempat berteriak-teriak meski tak histeris. Ia juga muntah-muntah. Sementara saat dirukiah kedua kalinya, ia hanya muntah-muntah.
Kali ketiga dirukiah, Setia pun muntah-muntah tapi tak sehebat saat rukiah pertama maupun kedua.
Setia tahu, sebenarnya dia bisa melakukan rukiah mandiri, yakni merukiah dirinya sendiri tanpa bantuan perukiah. Namun usahanya mencoba rukiah mandiri berkali-kali itu tak mempan. Oleh sebab itu ia meminta bantuan perukiah.
Pasien lain yang dirukiah di Masjid Al-Mokhtar Malaka Munjul siang itu adalah Dewi. Perempuan 20 tahun yang sehari-hari berkuliah sambil bekerja itu mengaku menjalani rukiah karena mengikuti sepupunya, Citra, yang juga melakukan rukiah.
ADVERTISEMENT
“Sepupuku ada gangguan (jin), jadi aku coba-coba aja ikut juga,” kata dia.
Rukiah itu adalah rukiah kedua yang dijalani Dewi. Sebelumnya, ia pernah mengikuti rukiah massal, juga bersama sang sepupu.
Menurut Dewi, selama dua kali dirukiah, dia hanya merasa mual-mual biasa, tidak seperti sepupunya yang sampai kesurupan, berteriak-teriak, dan muntah-muntah.
Saat proses rukiah, Citra sepupu Dewi tampak berulang kali kesurupan dan berteriak-teriak karena merasa kepanasan dan kesakitan.
Selain Citra, banyak peserta lain yang juga berteriak-teriak dan muntah-muntah.
Kompilasi reaksi saat prosesi rukiah di Masjid Al-Mokhtar Malak Munjul itu dapat disaksikan melalui video berikut.
[Baca juga: Mengenal Rukiah, Pengobatan Nabi ]