Video Moeldoko Tayamum Sebelum Salat di Kereta Jadi Pergunjingan

29 Agustus 2023 11:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
Kepala staf presiden, Moeldoko usai acara rapat RUUPRT di Jakarta Pusat, Senin (15/5).  Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala staf presiden, Moeldoko usai acara rapat RUUPRT di Jakarta Pusat, Senin (15/5). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Video Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang sedang melakukan ibadah salat di dalam kereta viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Dalam video TikTok milik @kanjengsolo yang diunggah kembali oleh akun @ferizandra, terlihat Moeldoko yang sedang menaiki kereta VVIP beranjak dari tempat duduknya dan melepas jaketnya.
Kemudian, ia terlihat berjalan ke gerbong lain yang terdapat musala. Moeldoko melepas sepatunya dan menggulung lengan bajunya, lalu menempelkan tangannya ke dinding dan melakukan gerakan tayamum.
Tayamum adalah tindakan mensucikan diri dari hadas kecil dan besar dengan menggunakan debu. Tayamum dilakukan ketika tidak ditemukan air dan ada uzur tidak bisa menggunakan air.
Namun, video dengan caption "OMG! Pak Jenderal lakukan ini saat di dalam Kereta Api" itu menuai kritik. Dalam unggahan ulangnya, akun @ferizandra mengaku bingung dengan Moeldoko dan menuliskan tiga pertanyaan.
ADVERTISEMENT
Unggahan @ferizandra itu pun viral. Banyak warganet yang menyebut cara Moeldoko melakukan tayamum salah. Banyak juga yang mengkritik konten tersebut karena seharusnya ibadah adalah hal yang privat.
Namun, saat kumparan mencari video tersebut di akun TikTok @kanjengsolo, video itu sudah tidak ditemukan.

Tanggapan Ali Mochtar Ngabalin

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin saat tiba di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (7/4/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin memberikan tanggapan atas video viral atasannya itu. Ngabalin mengatakan, di dalam Islam ini, ada juga yang disebut dengan rukhsah atau kemudahan/keringanan/kelonggaran dari hukum asli pada kondisi darurat.
"Rukhsah itu para ahli menyebutkan, kemudahan ya dari hukum aslinya. Jadi kalau ada dia berubah menjadi diberikan kemudahan atau keringanan karena ada uzur atau ada orang yang dalam perjalanan. Kalau ditanya kenapa Pak Moeldoko tidak berwudu, oh karena bisa tayamum karena di kereta. Bisa juga beliau dalam keadaan duduk salat," jelas Ngabalin.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyebut, jika dilihat dari video yang beredar, saat itu Moeldoko memang terlihat sedang berada di dalam kereta. Dalam Islam, kata Ngabalin, memang ada kemudahan dalam beribadah yang diberikan, terutama bagi orang yang sedang dalam perjalanan atau musafir.
"Tidak hanya wudu, bahkan salatnya bisa duduk, salatnya bisa digabungkan, jama'. Magrib dengan Isya, Zuhur dengan Asar, dan seterusnya. Jadi tidak ada hal yang perlu dipersoalkan di situ. Bagi orang yang tahu itu normal, dan Pak Moeldoko melakukan tayamum, tidak berwudu, itu namanya rukhsah. Dimudahkan bagi mereka yang melakukan perjalanan," pungkas Ngabalin.
Ketika ditanya mengenai mengapa Moeldoko juga mengusap celana/kakinya—yang tak masuk tata cara tayamum, Ngabalin menjawab, "Nggak ada perkara yang perlu disoroti itu."
ADVERTISEMENT