Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Video Orangutan Terjebak Deras Arus Sungai
24 Maret 2017 15:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Seekor orangutan terjebak deras aliran sungai di tengah hutan Kalimantan. Satu tangan si orangutan berpegang kuat pada bebatuan, sedangkan satu tangan lainnya mendayung dengan harapan bisa melawan arus deras.
ADVERTISEMENT
Kondisinya kritis. Arus sungai itu mengarah ke air terjun. Hanya tinggal sedikit lagi sebelum air terjun menggulungnya.
Di sekitar si orangutan, beberapa orang berusaha menolong. Mereka memotongi kayu agar bisa dijadikan pilar. Kayu-kayu itu kemudian dibentangkan ke arah sungai, berharap bisa menjadi pijakan bagi si orangutan untuk menyeberang.
Perlahan, dengan tubuh yang sekuat tenaga melawan arus, orangutan itu berhasil meraih kayu. Dia kemudian menapaki jalan yang dibuat orang-orang yang membantunya, lalu menggapai tepian sungai.
Orang-orang sontak bersorak ketika melihat orangutan selamat dan kembali bergelayutan di dahan pohon.
Peristiwa itu terekam dalam video dokumentasi milik Centre of Orangutan Protection (COP). Video diambil ketika tim mereka tengah berupaya menyelamatkan si orangutan di tengah Sungai Lesan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Video yang diambil Minggu, 12 Maret 2017, itu lalu diunggah ke akun Facebook Ken Hardi pada 16 Maret 2017.
“Orangutan menyukai air, tapi tidak bisa berenang,” pesannya dalam unggahan video tersebut untuk menjelaskan kesulitan yang dihadapi si orangutan.
“Kami menemukan orangutan ini secara tidak sengaja pada saat kami survei kawasan. Jika kami terlambat, mungkin orangutan ini sudah tewas," tulis akun tersebut.
Ken Hardi adalah nama akun Facebook milik Ketua COP, Hardi Baktiantoro. Ia bersama kawan-kawannya di COP aktif dalam kegiatan konservasi orangutan di Kalimantan.
Selamatnya si orangutan, bagi Hardi dan kawan-kawan, begitu mengharukan. Sebab mereka sehari-hari banting tulang menyelamatkan populasi orangutan yang terus menyusut.
"Saya sudah 20 tahun bekerja menyelamatkan orangutan, tapi baru kali ini melihat orangutan terjebak di sungai," kata Hardi Baktiantoro kepada kumparan, Jumat (24/3).
Orangutan yang terjebak di sungai adalah spesies jantan berusia 10 tahun. Pada usia tersebut, orangutan jantan biasanya berebut tempat tinggal.
ADVERTISEMENT
"Ada kemungkinan orangutan tersebut kalah bersaing dengan orangutan lainnya lalu pindah tempat," ujar Hardi.
Namun selain itu, lanjutnya, di lokasi kejadian yakni kawasan hutan lindung Sungai Lesan, sedang terancam pembabatan hutan untuk kepentingan komersil.
"Di seberang kawasan sudah dibabat sebagai area konsesi perusahaan. Padahal area konservasi ini harus dijaga dengan baik," kata dia.
Data International Union for Conservation of Nature menunjukkan, kondisi orangutan di Kalimantan naik ke level kritis (Critically Endangered/CR). Data sebelumnya memperlihatkan bahwa orangutan sudah berada di dalam status genting (Endangered/EN).