Video Perlawanan Pekerja WNI di Kamboja saat Diancam Perusahaan

55 WNI yang disekap di Sihanoukville, Kamboja, berhasil diselamatkan (30/7). Foto: KBRI Phnom Penh

Sebuah video menunjukkan pekerja warga negara Indonesia (WNI) di Kamboja melakukan perlawanan terhadap aksi kekerasan yang dilakukan manajemen perusahaan tempat mereka bekerja.

Dalam video yang diterima kumparan, pihak manajemen perusahaan berusaha memukul para pekerja WNI dengan tongkat atau kayu yang dipegang mereka. Rekaman itu diterima dari salah seorang WNI yang sempat disekap di Kamboja dengan nama alias Hijau.

"Ramai kita, jangan takut. Ini Ancaman," teriak beberapa WNI dalam video tersebut sambil melawan.

Rekaman video berdurasi 1 menit 3 detik itu, menggambarkan ancaman yang sudah sering diterima oleh para pekerja. Mereka bahkan sering menerima perlakukan kasar hingga disekap.

Sebelumnya, pekerja migran Indonesia (PMI) dikirim ke Kamboja dengan janji gaji hingga USD 1.000 per bulan. Mereka kemudian dipekerjakan di sebuah perusahaan yang menawarkan investasi abal-abal.

Selama bekerja, mereka menawarkan investasi ke orang Indonesia, yang kemudian uang investasi itu tidak pernah kembali ke pemiliknya.

"Semakin ke sini kan bos semakin marah sama kami. Akhirnya sudah ada tekanan, ada ancaman 'kalian kalau macam-macam kalian akan kami setrum, saya memiliki hak untuk menyetrum kalian atau menyiksa kalian di tempat ini'," Hijau.

Para pekerja WNI juga harus bekerja tanpa libur, 7 hari per minggu. Gaji yang diterima pun hanya sekitar 200 Dolar Amerika, jauh dari janji yang ditawarkan.

Belakangan sebanyak 62 pekerja telah dievakuasi dari perusahaan mereka bekerja. Sementara, masih ada pekerja lainnya yang berada di perusahaan itu.