Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Faktanya, hampir 80% bahan baku susu yang beredar di Indonesia sebetulnya adalah hasil impor. Saat ini pun, dari kebutuhan susu di Indonesia yang sekitar 4,4 juta ton per tahun, produksi susu segar dalam negeri tak sampai 1 juta ton. Persisnya hanya 968 ribu ton, sedangkan sisanya harus diimpor dari Australia dan Selandia Baru.
Alhasil, program susu gratis dikhawatirkan justru menguntungkan importir dan peternak asing. Indikasinya terlihat dari gelagat Timses Prabowo-Gibran, termasuk Gibran sendiri, yang kerap bagi-bagi susu ultra high temperature (UHT), bukan susu segar pasteurisasi.
Soal pembiayaan, Prabowo yakin ini bisa diatasi Ada dana pendidikan dan bansos yang bisa direalokasi. Timsesnya juga berkata, ada “celengan rahasia” yang bisa digunakan sebagai sumber pendanaan baru.
Bagaimanapun, ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, besarnya anggaran susu dan makan siang gratis akan memerlukan efisiensi APBN di segala lini. Yang paling mudah adalah dengan menghemat belanja pegawai, memotong perjalanan dinas, dan memotong tunjangan ASN—yang sudah pasti bakal ditentang ASN.
Ia memandang, melanjutkan proyek IKN Nusantara sekaligus meluncurkan program susu dan makan siang gratis tidaklah realistis. Total biaya yang dibutuhkan untuk keduanya bisa mencapai Rp 1 kuadriliun.
Simak selengkapnya pada video di atas.