Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Video Propaganda Terbaru ISIS Khusus Mengincar Donald Trump
28 Desember 2017 11:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
ISIS kembali mengeluarkan video propaganda di internet. Dalam video ini, ISIS khusus mengincar Donald Trump dan kebijakannya yang memudahkan teroris melancarkan serangan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari The Independent, video tersebut diunggah ISIS pada Rabu pagi (27/12). Tokoh utama dalam video itu adalah pria bernama "Abu Salih dari Amerika". Tidak diketahui dari mana pria itu berasal, tapi bahasa Inggrisnya beraksen Amerika.
Pria itu mengenakan tongkat dan kaki palsu, terluka dalam peperangan. Abu Salih mengatakan taring Trump semakin terlihat untuk permusuhannya terhadap Islam.
"Untuk Trump, 'media palsu' telah menekanmu untuk menahan diri, tapi kebencian dan taringmu untuk Israel telah terungkap," kata Abu Salih.
Video ini dirilis tidak lama setelah koalisi AS mengumumkan ISIS telah menyusut jumlahnya, terkalahkan di banyak wilayah di Irak dan Suriah. Hanya kurang dari 1.000 orang tentara ISIS yang saat ini masih berkeliaran.
Abu Salih mengatakan, tentara AS hanya mengandalkan serangan udara, takut untuk bertempur di medan perang darat.
ADVERTISEMENT
"Kau [Trump] tidak membebaskan kota-kota, tapi kau memusnahkannya dengan serangan udara karena kau terlalu takut memerangi kami di darat," kata dia dalam video bertajuk "A Message to the Crusading Trump" itu.
Seperti berbagai propaganda ISIS sebelumnya, video kali ini juga mengajak para simpatisan mereka di seluruh dunia untuk melancarkan serangan. Dikenal dengan julukan "lone wolf", serangan simpatisan ISIS tidak dikomando, bisa muncul kapan saja, dilakukan siapa saja, dan memakan banyak korban jiwa.
Abu Salih menyerukan "saudara-saudara dengan tangan atau tanpa tangan" untuk "menggunakan pisau" dalam menyerang. Selain itu, menurut Abu Salih, hukum di AS yang memudahkan kepemilikan senjata api sangat menguntungkan untuk melakukan serangan.
"Ambil keuntungan dari mudahnya memperoleh senapan atau pistol. Hujani orang-orang kafir itu dengan peluru sehingga ketakutan mereka pada Muslim muncul dan kebencian mereka terhadap Islam semakin terungkap," ujar Abu Salih.
ADVERTISEMENT
Video ini diunggah oleh media ISIS, Al Hayat, dalam program "Inside the Khilafah", yang dimulai pertengahan tahun ini. Video ini sempat muncul di Youtube selama setengah jam, disaksikan ratusan orang, sebelum dihapus dengan alasan "konten tidak pantas."
Identitas asli Abu Salih tidak diketahui, FBI menolak berkomentar. Namun apa yang dia sampaikan telah jadi ketakutan tersendiri bagi masyarakat AS, yaitu soal kepemilikan senjata api.
Berbagai penembakan massal yang menewaskan ratusan orang tiap tahunnya di AS terjadi karena mudahnya memiliki pistol atau senapan. Upaya membatasi kepemilikan senjata api di masa Barack Obama terganjal lobi ketat asosiasi produsen senjata. Di era Trump, rencana itu kandas.