Vietnam Deteksi Mutasi Baru COVID-19: Kombinasi Varian India dan Inggris

31 Mei 2021 5:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang-orang memakai masker saat mereka berjalan di jalan di Hanoi, Vietnam. Foto: Kham/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Orang-orang memakai masker saat mereka berjalan di jalan di Hanoi, Vietnam. Foto: Kham/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan Vietnam mendeteksi ada varian baru COVID-19. Varian ini ini jenis hybrid yakni kombinasi dari varian asal India dan Inggris.
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan Vietnam menyebut, varian hybrid ini dapat menyebar dengan cepat melalui udara. Varian ini dideteksi pada Sabtu (29/5).
"Vietnam telah menemukan varian COVID-19 baru yang menggabungkan karakteristik dari dua varian yang ada yang pertama kali ditemukan di India dan Inggris," kata Menteri Kesehatan Nguyen Thanh Long dikutip dari Reuters, Senin (31/5).
"Bahwa yang baru adalah varian India dengan mutasi yang semula milik varian Inggris sangat berbahaya," tambah dia.
Partikel virus corona terlihat seperti butiran kecil di sekitar sel saluran napas. Foto: The New England Journal of Medicine
Vietnam sebelumnya telah mendeteksi tujuh varian COVID-19. Yakni B.1.222, B.1.619, D614G, B.1.1.7 atau dikenal sebagai varian Inggris, B.1.351, A.23.1 dan B.1.617.2 atau dikenal varian India.
Long mengatakan, Vietnam akan segera mempublikasikan data genom dari varian ini. Ia menyebut varian ini sangat berbahaya karena penularannya lebih cepat.
Maria Van Kerkhove dalam sesi tanya jawab WHO, Selasa (9/6). Foto: WHO (@WHO) via Twitter

WHO Belum dapat Informasi

WHO mengatakan mereka belum bisa berbicara banyak terkait varian ini. Sebab penelitian belum dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Saat ini, kami belum melakukan penilaian terhadap varian virus yang dilaporkan di Vietnam," kata Kepala Teknis COVID-19 WHO, Maria Van Kerkhove.
WHO meminta Vietnam segera memberikan informasi terkait mutasi baru ini. Sebab sejauh ini WHO hanya mendeteksi ada varian B.1.617.2 atau varian India di sana.
"Kantor negara kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan di Vietnam dan kami mengharapkan lebih banyak informasi segera," ucap Kerkhove.
"Namun kami akan memberikan lebih banyak informasi segera setelah kami menerimanya," tutur dia.