Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Viral Anak di Bawah Umur di Sulsel Lamar Pria dengan Mahar Rp 500 Juta
24 November 2021 20:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sebuah prosesi lamaran adat Bugis atau Mappetuada yang berlangsung di Kabupaten Pinrang, Sulsel, heboh di media sosial. Seorang anak perempuan di bawah umur melamar pria dengan mahar senilai Rp 500 juta, diduga dijodohkan oleh orang tua dari keduanya.
ADVERTISEMENT
Ramai disebut, kejadian perempuan melamar pria dengan mahar ratusan juta baru pertama kali ini terjadi di dalam adat Bugis.
Berdasarkan informasi yang dihimpun kumparan, acara lamaran berlangsung di Kelurahan Marawi, Kecamatan Tiroan, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Calon mempelai wanita masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sementara untuk calon mempelai pria, telah menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi yang ada di Jakarta.
Video lamaran itu pertama kali diunggah oleh akun Facebook bernama Nursheaty Tanty di laman. Ia mengatakan dia tengah berada di rumah mempelai pria menghadiri acara lamaran.
"Acara Mappetuada. Di rumah laki-laki. Laki-laki dilamar sama perempuan," kata Nursheaty dalam rekaman video tersebut.
Dalam rekaman video itu, Nursheaty membeberkan bahwa mempelai wanita melamar pria itu dengan mahar Rp 500 juta. Kemudian 5 sak gula, 5 sak terigu, telur 200 rak, bumbu-bumbu dan kue-kue.
ADVERTISEMENT
Masih dalam video yang sama, terlihat seorang pria sedang menjelaskan kegiatan lamaran. Dalam penjelasannya, telah dilaksanakan acara lamaran pada Senin, 22 November.
"Kesepakatan dalam acara Mappetuada ini disepakati uang panaik Rp 500 juta, 5 sak gula, 5 sak terigu, telur 200 rak, bumbu-bumbu dan kue-kue," ucap pria itu sambil memegang kertas.
Selain itu, pria yang diketahui sebagai anggota dewan itu menyebut bahwa prosesi adat dalam lamaran ini baru pertama kali terjadi.
"Ini baru kali ini terjadi, pihak perempuan yang mappanai (melamar) untuk laki-laki," katanya.
Terkait lamaran viral itu dibenarkan oleh Hj Asmira, ibu calon mempelai wanita. Ia mengatakan melamarkan anak gadisnya ini kepada seorang pria lantaran menyukai pria tersebut. Sosok pria itu calon menantu idamannya. Memiliki kepribadian yang baik dan anak saleh.
ADVERTISEMENT
"Saya suka orang tuanya, saya sudah baku baik sama. Anaknya (calon mempelai pria) juga baik, mendengar kata orang tua. Saya cari calon menantu seperti dia," kata Hj Asmira kepada wartawan, Rabu (24/11).
Meski telah melangsungkan acara prosesi lamaran, pernikahan itu belum bisa dilaksanakan. Sebab, mempelai wanitanya masih anak terbilang di bawah umur. Dia masih kelas III SMP. Sehingga harus menunggu beberapa tahun lagi.
"Insya Allah kita menunggu dulu selesainya. Karena dia (calon mempelai pria) masih kuliah. Perempuannya juga masih kelas 3 SMP. Belum cukup umur," ucap pengusaha rempah-rempah itu.