Viral Atlet Binaraga di Malang Terpaksa Makan Ayam Tiren untuk Penuhi Gizi

6 Mei 2025 16:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar video viral atlet binaraga Kabupaten Malang mengolah ayam tiren untuk dikonsumsi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar video viral atlet binaraga Kabupaten Malang mengolah ayam tiren untuk dikonsumsi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Viral atlet binaraga Kabupaten Malang diduga mengonsumsi ayam tiren—ayam yang mati sebelum disembelih (bangkai), untuk memenuhi gizi jelang laga Porprov Jatim IX 2025.
ADVERTISEMENT
Ketua Pengurus Cabang Persatuan Binaraga dan Fitness Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang, Indra Khusnul, mengatakan hal tersebut karena pihaknya tidak memiliki anggaran yang cukup untuk memenuhi gizi layak bagi para atlet binaraga.
"Sehingga untuk memenuhi kebutuhan gizi dengan biaya yang ekonomis, para atlet kami mengonsumsi ayam tiren," kata Indra, Selasa (6/5).
Indra mengungkapkan bahwa mengonsumsi ayam tiren ini tidak dianjurkan secara kesehatan maupun agama.
Tangkapan layar video viral atlet binaraga Kabupaten Malang mengolah ayam tiren untuk dikonsumsi. Foto: Dok. Istimewa
Indra mengaku telah banyak mengeluarkan dana pribadi untuk memenuhi gizi para atlet, tapi dananya terbatas.
"Atlet binaraga kebutuhan gizinya per orang itu tergantung berat badannya. Kalau misalnya kita ambil yang kelas 60 (kilogram) ke bawah, itu minimal kebutuhannya 1 kilogram per hari untuk kebutuhan protein hewaninya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Nah, itu belum termasuk makanan tambahan seperti karbohidratnya, serat pangannya, multivitaminnya, suplementasinya," ujar Indra.
Suplemen setiap atlet, kata Indra, bisa memakan biaya kurang-lebih Rp 2-3 juta per bulan.
"Sedangkan atlet saya sekarang posisinya pelajar-mahasiswa. Uang saku Rp 10 ribu apa cukup?" ujarnya.

Dana dari Pemkab Malang Tak Cukup

Saat ditanya anggaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Ia mengatakan bahwa pendanaannya hanya mencukupi sekitar 10 persen dari total kebutuhan PBFI Kabupaten Malang.
"Oleh karena itu sisanya ya kita tanggung sendiri. Kebetulan kita punya satu tempat latihan untuk dikomersialkan. Dari pendapatan itulah kita subsidi para atlet kami," katanya.
Indra berharap, Pemkab Malang lebih memperhatikan para atlet binaraga Kabupaten Malang.
"Harapan kami, cobalah selami setiap cabor, apa kekurangannya, apa yang dibutuhkan itu harus diperhatikan," ucapnya.
ADVERTISEMENT

Kata Sekda Kab Malang

Tangkapan layar video viral atlet binaraga Kabupaten Malang mengolah ayam tiren untuk dikonsumsi. Foto: Dok. Istimewa
Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Nurman Ramdasyah, menyebut peristiwa atlet mengonsumsi ayam tiren itu karena adanya komunikasi yang terhambat
"Kalau saya lebih pada komunikasi yang sedikit terhambat antara pengurus cabang, bahasanya seperti itu," kata Nurman.
Maka dari itu, kata Nurman, pihaknya berharap agar pengurus cabang untuk memperbaiki komunikasi.
"Mungkin para atlet itu ada sedikit kecewa karena kebutuhan gizi mereka kan cukup banyak, setiap takaran makanan harus dihitung sehingga tidak bisa disamakan dengan cabor lain," ujarnya.
"Oleh karena itu, saya sudah minta ketua pengurus cabangnya untuk bisa lebih intensif, lebih mengawasi lagi," tambahnya.
Nurman juga tidak menampik bahwa pencairan anggaran untuk KONI Kabupaten Malang terlambat karena proses yang cukup panjang.
ADVERTISEMENT
"Ya memang anggaran kita sedikit terlambat. Proses pencairan anggaran pemerintah kan tidak bisa cepat, harus ada proses, sehingga sedikit terlambat," ujarnya.
"Tapi alhamdulillah hari ini sudah bisa cair semua, termasuk binaraga, sudah bisa kita cukupi," imbuhnya.
Tangkapan layar video viral atlet binaraga Kabupaten Malang mengolah ayam tiren untuk dikonsumsi. Foto: Dok. Istimewa