Viral Bantuan Buat Bumil Diambil Kembali Usai Difoto, Sekdes di Bandung Bicara

7 Oktober 2024 18:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ibu Hamil Berkebun. Foto: Blue Planet Studio/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu Hamil Berkebun. Foto: Blue Planet Studio/shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembagian bantuan untuk ibu hamil (bumil) di Kantor Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, pada Kamis (3/10), viral di media sosial. Penyebabnya adalah bantuan berupa satu wadah telur diambil kembali usai difoto untuk dokumentasi.
ADVERTISEMENT
Pengambilan kembali bantuan telur itu terekam video. Dalam rekaman terlihat seorang ibu menerima bantuan dari petugas. Satu keresek berwarna putih cukup besar dan satu lainnya plastik transparan berisi telur. Dia difoto sambil memegang dua wadah itu oleh petugas.
Usai difoto, ibu penerima bantuan itu kemudian terlihat hendak memasukkan wadah berisi telur ke keresek putih yang lebih besar. Namun, sang petugas yang tadi memfotonya, mengambil kembali wadah isi telur itu dari tangan si ibu. Ibu hamil itu lalu dipersilakan meninggalkan ruangan tanpa membawa telur.
Video itu memicu spekulasi netizen bahwa bantuan telur tersebut untuk sekadar dokumentasi saja.

Penjelasan Sekdes

Terkait hal ini, Sekretaris Desa Citeureup, Oom Rukmana, membenarkan kegiatan bantuan tersebut dilakukan di wilayahnya. Namun, terkait asumsi publik yang beredar dia menyanggah dan memberikan penjelasan.
ADVERTISEMENT
“Itu ketidaktahuan dan kesalahpahaman terkait bantuan yang diterima penerima manfaat tersebut," ujar Oom, kepada wartawan, Senin (7/10/2024).
Dia menjelaskan penyaluran bantuan gizi untuk ibu hamil dan balita dilakukan dalam dua tahap, yakni pada Agustus dan Oktober 2024. Dan pada tahap pertama, para penerima manfaat sudah mendapatkan telur sebagai bagian dari bantuan.
Oleh karena itu, Oom bilang di tahap kedua, penerima tidak lagi menerima telur, melainkan jenis makanan lainnya.
“Bantuan tersebut sudah dibagikan sebelumnya pada tahap pertama sekitar bulan Agustus, dan bulan Oktober ada tahap kedua. Artinya, bantuan sudah memenuhi persyaratan,” sebutnya.
Kepala Desa Citeureup beserta tim segera melakukan klarifikasi kepada warga setelah video tersebut viral. Oom memastikan bahwa tidak ada pemotongan atau pengurangan bahan bantuan seperti yang ramai dibicarakan di media sosial.
ADVERTISEMENT
“Begitu kami mengetahui ada postingan di sosial media, Bapak Kades langsung turun dan mendatangi rumah yang bersangkutan (yang mengunggah video), dan akhirnya terjadi dialog serta klarifikasi terkait hal itu,” pungkas Oom.

Klarifikasi pengunggah video

Pengunggah video itu juga turut memberikan penjelasan. Mereka adalah pasangan suami istri, Oki dan Intan, warga yang juga menerima bantuan itu.
Oki menjelaskan, semula video itu dimaksudkan untuk mengabari keluarga. Ia mengaku tidak mengetahui bahwa telur sudah dibagikan pada bulan Agustus, sehingga dirinya mendokumentasikan momen itu.
Ia menambahkan bahwa video itu diunggah ke media sosial oleh istrinya, Intan, tanpa sepengetahuannya.
“Tujuan video itu sebenarnya untuk bukti di orang rumah kalau barang yang diberikan bantuan pemerintah itu nggak ada telurnya, gitu doang sebenarnya,” ujar Oki kepada wartawan, Senin (7/10).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Intan mengatakan semula ia hanya iseng main ponsel karena baru melahirkan dan aktivitasnya kebanyakan menjaga anaknya di rumah.
Dia berpikir bantuan yang diterima merupakan satu paket lengkap, dan tak tahu pembagian telur sudah dilakukan pada Agustus sebagai bagian dari distribusi gizi untuk ibu hamil dan balita di Oktober.
“Karena saya juga ada kesalahpahaman karena di bulan Agustus kemarin memang saya menerima bantuan paketnya lengkap, ada susu, telur, biskuit,” ucap Intan.
Oleh karena itu, caption pada videonya yang memicu spekulasi netizen, kata Intan berasal dari kesalahpahaman. Soal bermacam reaksi yang ditimbulkan, dia pun menyampaikan permohonan maaf, khususnya kepada warga Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
“Untuk Desa Citeureup, saya mau minta maaf khususnya Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung atas viralnya video yang saya unggah karena sempat membuat kegaduhan untuk kita semua,” ungkap dia.
ADVERTISEMENT