Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Beredar sebuah video private party yang dilakukan sekelompok turis asing di tengah wabah virus corona di Bali. Video itu menjadi viral dan mendapat berbagai respons dari masyarakat. Berdasarkan informasi yang dihimpun, diduga privat party digelar di daerah Badung, Bali.
ADVERTISEMENT
Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi mengatakan, pihaknya masih belum memastikan kebenaran dari video itu. Menurut Roby, dilihat dari video yang beredar, diduga itu merupakan acara private party di sebuah vila.
"Saya belum dapat infonya. Kalau dilihat dari foto itu kayaknya vila karena kalau tempat hiburan sudah enggak ada yang buka. Nanti saya cek dulu," kata Roby saat dihubungi, Senin (13/4).
Sementara Kadis Pariwisata Badung I Made Badra juga belum mengetahui kebenaran para bule yang mengelar private party di Bali. Jika video itu benar adanya, Badra menyayangkan masih ada pelaku pariwisata yang membandel dan membuka jasa hiburan.
Padahal, Pemkab Badung telah mengeluarkan surat edaran nomor 555/1997/Dispar/sekret tentang penutupan sementara objek wisata. Aturan itu terbit sejak 31 Maret hingga 21 April 2020 demi mencegah penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
"Harusnya para pengusaha itu menaati seruan daripada pemerintah. Ini untuk kebaikan kita semua. Kalau mereka melakukan itu kan bertentangan dengan aturan," kata Badra.
Badra menuturkan pihaknya terus mengimbau kepada para pelaku pariwisata agar menuruti surat edaran tersebut. Namun masih saja ada pelaku pariwisata yang membangkang dari aturan tersebut.
"Beberapa kali kita menertibkan tempat seperti itu. Mereka bilang saya belum tahu saya belum dapat informasi. Itu aja, alasannya klasik," kata Badra.
Sayangnya, bagi mereka yang melanggar peraturan tersebut, tidak ada sanksi yang diterapkan. Badra berharap warga dan pelaku pariwisata taat aturan demi memutus rantai penyebaran virus corona.
"Kondisi ini seharusnya bisa dipahami oleh semua masyarakat termasuk industri, pengusaha dan Asosiasi harap untuk ikut seruan pemerintah. Setop bisnis sementara dulu sampai kita dalam kondisi aman," tuturnya.
ADVERTISEMENT