Viral Cerita 2 Alumnus UI Galang Donasi untuk Bikin Baju Hazmat Gratis

26 Maret 2020 13:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas dengan pakaian pelindung lengkap melakukan simulasi penanganan pasien COVID-19, di Rumah Sakit Pertamina Plaju Palembang, Sumsel, Kamis(12/3). Foto: ANTARA FOTO/Feny Selly
zoom-in-whitePerbesar
Petugas dengan pakaian pelindung lengkap melakukan simulasi penanganan pasien COVID-19, di Rumah Sakit Pertamina Plaju Palembang, Sumsel, Kamis(12/3). Foto: ANTARA FOTO/Feny Selly
ADVERTISEMENT
Mata Maryati Dimursi berkaca-kaca, usai mendengar curahan hati rekannya yang bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Malam itu, teman Maryati bercerita soal para tenaga medis di rumah sakit tempatnya bekerja terpaksa menggunakan alat pelindung diri (APD) yang tak sesuai standar, bahkan ada yang menggunakan jas hujan plastik pengganti hazmat.
Bagi Maryati, tak cukup hanya mengucapkan kata semangat dan berpesan untuk selalu menjaga kesehatan ke rekannya yang sedang berjuang membantu pasien melawan COVID-19 atau virus corona.
"Aku pikir kalau misalkan tenaga medis bisa pakai plastik sebagai pengganti APD mungkin kami bisa cari yang lebih baik dari plastik," ujar Maryati kepada kumparan, Kamis (26/3).
Bersama temannya, Rina Mardiana, Maryati kemudian berkonsultasi ke beberapa orang termasuk tenaga medis. Ia mencari tahu bahan apa yang bisa dibikin menjadi hazmat.
"Kira-kira bahan yang sesuai itu apa, bahan yang bisa dipakai, baru kami mulai penggalangan dana," ujar Maryati.
ADVERTISEMENT
Penggalangan dana itu bisa dilihat di akun Instagram pribadi Maryati dan Rina yang merupakan alumni Universitas Indonesia. Selain itu, poster penggalangan dana itu juga sejak Kamis (25/3) ramai menjadi perbincangan di WhatsApp.
Rina dan Maryati bergerak cepat. Setelah melakukan pencarian, keduanya berhasil mendapatkan bahan yang cocok, bahan dari sebuah pabrik di Surabaya.
Saat dihubungi kumparan, bahan tersebut belum sampai ke tangan Maryati. Meski begitu, saat ini produksi hazmat mulai berjalan.
"Tahap pertama ini kami mau duplikasi sampling, samplingnya itu dibuat 4-5 sampling. Sampling itu kami sebar ke konveksi," ujar Maryati.
Sampling hazmat hasil donasi Foto: Istimewa
Hingga Kamis (26/3) pagi, total donasi yang sudah didapat oleh Rina dan Maryati mencapai 31 juta. Jumlah itu rencananya akan dibuat menjadi 300 baju hazmat.
ADVERTISEMENT
Kini Maryati dan Rina telah memegang 20 nama rumah sakit calon penerima hazmat. Rumah sakit itu tersebar di seluruh penjuru Jakarta. Apabila tak mengalami kendala, akhir pekan ini baju hazmat hasil donasi itu bisa didistribusikan.
Keduanya sepakat gerakan ini akan tetap berjalan selama ada donasi yang masuk.
"Tergantung donasi, karena kita open donasi, pokoknya donasi yang kami terima akan kami jadi produksi," tutup Maryati.