Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Melalui akun TikToknya, sang cucu, Frideswidi Aufi (21), membagikan cerita tentang kakeknya. Dalam videonya, ia mengungkapkan betapa bangganya ia terhadap sang kakek.
Selain sebagai seorang pendakwah, KH. As'Ad juga merupakan seorang pedagang. Aufi mengatakan beliau kerap melakukan dakwah keliling sembari mengajar membaca Al-quran.
“Eyang As’ad merupakan seorang pedagang kerajinan emas imitasi yang suka berdakwah. Dari berdagang tersebut, Eyang As’ad membiayai dakwah yang dilakukan, antara lain berkeliling dari daerah ke daerah mengajak untuk belajar membaca Al-quran, mengadakan lomba keagamaan, bahkan beberapa karyawan Eyang As’ad dibikinkan musala untuk kegiatan warga di sekitar,” ucap Aufi kepada kumparan, Selasa (24/11).
Pada 1988, buku Iqro akhirnya diciptakan setelah beliau mencari cara untuk memudahkan masyarakat belajar membaca Al-quran. Selain Iqro, menurut Aufi buku "Cara Cepat Belajar Tajwid praktis" dan buku "Bacalah" juga patut dibaca untuk mempermudah belajar membaca Alquran.
ADVERTISEMENT
"Dari waktu ke waktu, beliau mencari cara untuk memudahkan orang belajar membaca Al-quran sampai akhirnya tercipta buku Iqro pada tahun 1988," katanya.
Menurut Aufi, sang kakek merupakan orang yang humoris. Hidup sebagai orang yang sederhana dan selalu mengajarkan kesederhanaan membuat Aufi terinspirasi oleh sang kakek untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
"Banyak yang tidak mengetahui bahwa eyang As’ad seorang yang humoris. Tak lupa pula juga selalu memberi motivasi untuk giat bekerja dan berinfak. Prinsip hidup kesederhanaan beliau menjadi inspirasi saya untuk lebih banyak menggunakan harta di jalan Allah, dengan perbanyak infak dan sedekah," tuturnya.
Aufi mengatakan buku Iqro karya KH. As'Ad Humam ini merupakan jembatan untuk mempermudah masyarakat membaca Al-quran. Ia juga mengajak umat Islam untuk tak lupa belajar dan membaca Al-quran.
ADVERTISEMENT
"Buku Iqro bukanlah Al-quran, melainkan buku yang menjembatani kita dalam belajar membaca Al-quran, sebab tidak sedikit masyarakat yang masih salah paham mengenai Iqro dan Al-quran. Manfaatkanlah waktu dengan belajar membaca Al-quran dan mengajarkannya, semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan bagi hamba-Nya yang mau berusaha," ucapnya.