Viral Curhat Difabel yang Kecewa Tak Boleh Masuk GBK karena Pakai Kursi Roda

29 Desember 2021 12:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana area stadion Gelora Bung Karno jelang pembukaan Liga 1. Foto: Soni Insan Bagus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana area stadion Gelora Bung Karno jelang pembukaan Liga 1. Foto: Soni Insan Bagus/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah video menunjukkan perlakuan diskriminasi yang dirasakan oleh salah seorang difabel viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Pria difabel bernama Abil Aswad (32) dengan kursi roda itu dilarang masuk ke Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Minggu (26/12) lalu.
Pada rekaman tersebut, terlihat seorang petugas keamanan dan Abil terlibat perdebatan terkait aturan larangan masuk stadion karena menggunakan kursi roda.
"Untuk aturan yang berjenis roda tidak boleh masuk," tutur petugas kepada Abil.
"Itu kan yang dilarang masuk alat transportasi, saya ini kursi roda yang merupakan bagian dari tubuh, kita-kita orang disabilitas merasa terdiskriminasi," jawab Abil tegas kepada petugas.
Kepada kumparan, Abil menuturkan, kejadian itu jelas membuatnya kecewa. Pasalnya ketentuan larangan masuk ke GBK itu untuk transportasi sejenis sepatu roda, skateboard, sepeda dan yang beroda lainnya. Sementara, kursi roda tidak termasuk jenis dari transportasi yang dimaksud.
ADVERTISEMENT
Abil merasa, petugas tidak diberi pemahaman oleh pengelola dalam menjalankan tugasnya, sehingga para difabel yang menggunakan kursi roda juga dianggap tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan akses masuk.
"Karena bagi kami para disabilitas, terutama yang memakai kursi roda, bahwa kursi roda ini adalah tubuh kami. Benar suatu hal yang sangat lucu, menggelitik bahkan memalukan. GBK sebagai tempat sarana olahraga Ibu Kota Jakarta yang seharusnya dapat kita nikmati sebagai fasilitas umum tanpa adanya perbedaan," ungkapnya.
Pria yang bekerja sebagai wirausahawan itu meminta agar pengelola dapat memberikan pemahaman kepada para petugas di lapangan.
"Saya akui yang salah bukanlah petugas keamanan yang saat itu sedang bertugas, mereka hanya menjalankan tugas dan perintah, tapi sangat disayangkan atasannya atau pengelola GBK tidak mengedukasi para petugas dengan baik," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Usai videonya viral, pihak manajemen GBK langsung menghubungi Abil untuk meminta permohonan maaf.
"Saya ingin permintaan maafnya itu di depan saya dan teman-teman sesama disabilitas, sehingga mereka mengundang saya dan teman-teman untuk datang ke kantor pengelola GBK hari Rabu jam 3 sore," imbuhnya.
Abil berharap, dari kejadian yang ia alami tidak akan ada tindakan diskriminatif yang terulang dan dirasakan para difabel yang lain. Termasuk dalam menggunakan fasilitas publik.
"Harapannya jangan sampai terulang kembali diskriminasi terhadap disabilitas, terutama di GBK, mal, parkiran mal, masjid dan tempat-tempat fasilitas umum lainnya," tandasnya.