Viral Djoko Tjandra Lobi Jaksa dan Polisi, hingga Hakim, Pengacara Bantah

Coverstory Djoko Tjandra. Foto: Indra Fauzi/kumparan

Suatu utas cuitan soal Djoko Tjandra viral di media sosial. Cuitan itu menyinggung bagaimana leluasanya buronan Kejaksaan Agung itu masuk dan keluar Indonesia.

Sejumlah pihak pun disinggung dalam rangkaian cuitan itu. Mulai dari jaksa, hakim, hingga polisi. Dan disebutkan yang memainkan peran salah satunya ialah pengacara Djoko Tjandra, Anita Kolopaking.

Dugaan chat Anita dengan Djoko Tjandra pun mencuat. Di dalamnya, ada percakapan yang diduga mengenai upaya pengurusan perkara Djoko Tjandra secara non-teknis.

Seperti pengurusan red notice hingga pemantauan perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sejumlah nominal uang pun turut disebut dalam percakapan tersebut.

Selain itu, Anita juga disebut menemui sejumlah pihak terkait dalam mengurus keperluan Djoko Tjandra. Mulai dari terkait dugaan pengurusan PK di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Bahkan diduga termasuk pengurusan e-KTP hingga paspor Djoko Tjandra.

Pengurusan e-KTP dan paspor Djoko Tjandra memang sempat jadi sorotan. Perihal e-KTP misalnya, dibuat hanya dengan 1 jam 19 menit. Asep Subahan selaku Lurah Grogol Selatan pun sudah dicopot karena menyalahgunakan kewenangan dalam penerbitan e-KTP itu.

Dalam cuitan yang viral itu pun, perihal pengurusan e-KTP Djoko juga dibahas. Anita Kolopaking yang disebut mengurus soal hal tersebut dengan kontak langsung dengan Asep Subahan.

Saat dikonfirmasi mengenai kebenaran isi percakapan yang turut menyinggung namanya tersebut, Anita Kolopaking membantahnya.

"Allah Yang Maha Tahu. Jalan ceritanya tidak begitu. Saya percaya Allah punya rencana baik kepada saya. InsyaAllah kezaliman akan terkalahkan dengan kebenaran," kata Anita saat dikonfirmasi, Kamis (16/7).

Surat jalan yang diduga diberikan kepada Djoko Tjandra. Foto: Dok. Istimewa

Dugaan adanya pihak-pihak yang membantu memuluskan jalan Djoko Tjandra di Indonesia mulai terungkap. Salah satunya ialah perihal Surat Jalan berkop Polri yang diberikan kepada Djoko Tjandra.

Surat itu memuat data Djoko Tjandra selaku konsultan yang akan menggunakan pesawat terbang dari Jakarta ke Pontianak pada 19-22 Juni 2020.

Surat Jalan itu diterbitkan oleh Brigjen Prasetijo Utomo selaku Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Polri. Polri menyebut penerbitan surat dilakukan Prasetijo atas inisiatif sendiri tanpa sepengetahuan atasannya.

Saat ini, Prasetijo sedang diperiksa oleh Propam Polri. Divisi Propam pun sedang mendalami soal red notice Djoko Tjandra.

***

(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)