Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sebelum COVID-19 mewabah, warga Ngoto Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta, mempunyai tradisi tahlilan untuk mendoakan seseorang yang telah meninggal. Tradisi ini dilakukan di rumah keluarga almarhum dengan mengumpulkan banyak orang. Karena wabah corona, tradisi ini dilakukan melalui pengeras suara masjid untuk menjaga social distancing.
ADVERTISEMENT
Foto-foto kegiatan tahlilan dengan cara yang berbeda tersebut menjadi viral. Foto tersebut diunggah oleh Umaruddin Masdar, Pengasuh Majlis Zikir Hayatan Thyoyyibah, Bantul, Yogyakarta pada Sabtu (4/4).
Dalam foto tersebut, sejumlah warga terlihat berdoa di rumah masing-masing. Sementara itu, Umaruddin memimpin tahlilan di masjid melalui pengeras suara.
Foto yang diunggah Umaruddin merupakan tahlilan untuk mendoakan almarhum Kamiso, salah satu warga setempat. Ia meninggal karena sakit pada Jumat (3/4), tetapi bukan karena COVID-19.
"Pak Dukuh (kepala desa) meminta saran bagaimana sebaiknya acara tahlilan di tengah kondisi COVID-19 , di samping secara ekonomi keluarganya pas-pasan," ucap Umaruddin, Senin (6/4).
Ia menambahkan, warga tak tega jika tidak dilakukan tahlilan sama sekali. Sebab, tahlilan bukan hanya untuk kirim doa, tetapi juga menemani keluarga yang ditinggalkan.
ADVERTISEMENT
"Tradisi ini bukan sekadar upaya membumikan syariat agama tetapi wujud persaudaraan yang kuat di tengah masyarakat," ujarnya.
Dengan kondisi tersebut, Umaruddin mengusulkan agar tahlilan dilakukan melalui pengeras suara masjid. Ia yang akan memimpin kegiatan tersebut. Warga masyarkat cukup mengikuti dari rumah masing-masing. Usulan tersebut akhirnya diterima.
"Sudah tiga malam tahlil berjalan dengan khidmat. Masyarkat tahlil dari rumah. Saya memandu tahlil sendirian dari masjid," pungkasnya.
Pemerintah Yogyakarta telah menetapkan statusnya sebagai Tanggap Darurat Bencana terhadap pandemi corona . Masyarakat diminta agar #TetapDiRumahAja dan tidak mengadakan pertemuan yang menghadirkan banyak orang (social distancing).
=====