Viral Ibu Marah & Pukuli Anaknya karena Ketinggalan Kereta di Stasiun Purwokerto

Suasana di Stasiun Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (27/3). Foto: kumparan

Beredar video seorang ibu diduga mengamuk dan memarahi anaknya di sebuah stasiun kereta. Peristiwa itu diunggah oleh pemilik akun TikTok @maharani dan menjadi perhatian masyarakat.

Narasi dalam video itu menyebut, sang ibu diduga marah dan memukuli anaknya yang masih berusia 3 tahunan. Anak laki-laki itu juga sempat ditenangkan penumpang lain karena terus menangis.

Peristiwa itu terjadi diduga karena si ibu kesal ketinggalan kereta.

Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto Krisbiyantoro mengatakan peristiwa itu terjadi di Stasiun Purwokerto, pada Senin (25/6/2023), sekitar pukul 20.00 WIB. Keduanya merupakan penumpang KA Baturraden Ekspres

"Benar, berdasarkan info dari petugas yang berdinas, mereka adalah penumpang KA Baturraden Ekspres. Kejadiannya kemarin malam," ujar Krisbi melalui pesan singkat kepada wartawan, Selasa (27/6).

Ia menjelaskan, ibu tersebut memang memarahi dan menyalahkan sang anak karena ketinggalan kereta. Sang anak diketahui cukup aktif berlarian saat menunggu kedatangan kereta api.

"Kemarin anaknya cukup aktif berlarian pada saat di hall maupun di ruang tunggu dalam sampai ruang kaca. Sekitar 30 menit setelah KA berangkat, ibunya baru bertanya yang mana keretanya," jelas Krisbi.

"Setelah tau KA-nya berangkat ibu tersebut memarahi dan menyalahkan anaknya karena tertinggal KA," tambah dia.

Krisbi sendiri menyayangkan peristiwa itu, ia meminta para penumpang untuk terus memperhatikan informasi yang disiarkan melalui pengeras suara.

Ia menyebut, seluruh pengeras suara yang ada di stasiun dalam kondisi normal.

"Setelah masuk stasiun dan boarding pass, tentu jam kedatangan KA tidak berselang lama. Kepada penumpang tetap harus memperhatikan atau mendengarkan informasi lewat pengeras suara dari pengaturan perjalanan KA. Semua area ruang tunggu baik dalam dan luar terdapat pengeras suara yang berfungsi normal," kata Krisbi.

Ilustrasi kereta api. Foto: KAI