Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Viral #KaburAjaDulu, Begini Tren Warga RI yang Bekerja ke Luar Negeri
15 Februari 2025 13:37 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini publik diramaikan dengan tagar #KaburAjaDulu . Bahkan tagar ini mengundang reaksi Kementerian Luar Negeri hingga Kementerian Perlindungan Kerja Migran RI.
ADVERTISEMENT
Ramainya penggunaan tagar ini disebut-sebut sebagai bentuk ekspresi kekecewaan tenaga muda produktif terhadap kondisi sosial, politik, dan ekonomi Indonesia yang dinilai suram.
Lewat #KaburAjaDulu masyarakat membahas dan membagikan tips cara kabur ke luar negeri melalui peluang bekerja atau studi. Kabur ke luar negeri dinilai dapat memberikan kehidupan baru yang lebih baik kendati belum tentu kenyataannya selalu begitu.
Salah satunya, Yosep Januar, pemuda usia 24 tahun yang lebih memilih berkarier di Amerika Serikat. Ia menilai kondisi ekonomi dan politik Indonesia yang tidak stabil berpengaruh pada dunia kerja.
"Sekarang makin mahal, harga naik cepat, terus kondisi politik tidak stabil kadang bisa mempengaruhi kebijakan perusahaan atau dunia kerja. Makanya aku pribadi memilih berkarier di luar negeri untuk cari penghasilan lebih stabil dan bisa menabung untuk investasi atau masa depan," kata Yosep saat berbincang dengan kumparan Sabtu (15/2).
ADVERTISEMENT
Tekadnya bekerja di luar negeri semakin kuat ketika ia tahu profesinya itu kurang dihargai di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan minimnya gaji hingga jam kerja yang berantakan.
"Kalau aku pribadi memang ada keinginan untuk berkarier di luar negeri saja, apalagi profesi koki atau chef di sini kan kurang dihargai ya. Dari segi gaji dan sebagainya," ungkapnya.
"Jadi mungkin #kaburajadulu bisa menjadi solusi buat beberapa orang," tambahnya.
Jumlah Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri Meningkat
Usaha masyarakat Indonesia mencari kehidupan lebih baik di mancanegara ternyata terlihat dengan adanya peningkatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia milik Bank Indonesia jumlah TKI di 2024 meningkat 8,42 persen sejak 2017. Dan di 2024 jumlah TKI yang ke luar negeri menjadi yang tertinggi dalam satu windu.
ADVERTISEMENT
Fenomena Brain Drain
Tren #KaburAjaDulu menunjukkan adanya fenomena brain drain di Indonesia. Mengutip pada penelitian Bongers (2022), brain drain adalah fenomena yang merujuk pada proses migrasi intelektual, yaitu para tenaga ahli, profesional, dan kelompok intelek memilih bermigrasi ke negara lain.
Proses migrasi intelektual biasanya didasari oleh kondisi ekonomi, politik, atau budaya negara asal. UNESCO melaporkan bahwa setiap tahun sekitar 10 ribu ilmuwan bermigrasi dari negara berkembang ke negara-negara maju.
Berdasarkan hasil penelitian berjudul "Brain Drain Indonesia dan Dampaknya Bagi Indonesia" tahun 2022 menyatakan fenomena ini akan memiliki potensi buruk jika tidak diimbangi dengan kebijakan yang tepat.
Bila semakin banyak penduduk melakukan migrasi keluar negeri, terutama para warga dengan gelar perguruan tinggi, keahlian khusus, dan ilmuwan, maka perekonomian Indonesia akan terancam: Indonesia akan mengalami kekurangan tenaga kerja terdidik dan terlatih.
ADVERTISEMENT