Viral Kisah Mantan Pramugari Jual Sate Taichan karena Terdampak Pandemi Corona

20 November 2020 10:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pramugari membawakan makanan serta minuman bagi penumpang Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pramugari membawakan makanan serta minuman bagi penumpang Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bagi Martha Putri (27), pramugari adalah pekerjaan impiannya. Sudah empat tahun, ia terbang melayani penumpang pesawat di dua maskapai yang berbeda. Karena pandemi corona, ia harus terima kenyataan ia tak bisa lagi mengudara. Sebab, perusahaannya tidak memperpanjang kontrak kerjanya.
ADVERTISEMENT
“Kontrak aku habis April 2020, seharusnya ada perpanjangan, kalau bagus diangkat jadi pegawai tetap. Kalau masih kurang, ditambahin kontrak satu tahun, jadi bukan karena resign, bukan karena PHK,” ujar wanita yang tinggal di Cibinong, Bogor, itu, Jumat (20/11).
Ia mengaku sempat susah move on untuk melupakan kesehariannya sebagai pramugari. Ditambah, maskapai terakhir tempat ia bekerja merupakan perusahaan yang sudah lama ia cita-citakan. Apalagi, ia sempat gagal masuk di perusahaan tersebut karena berat badannya kurang dari lima kilogram dari yang disyaratkan.
“Waktu itu [2016], ditolak karena underweight, tes performance gagal, aku enggak coba pramugari, keskip satu tahun. Ya udah, usaha apa ya, sate taichan aja, taichan di Cibinong waktu itu belum ada,” kenangnya.
ADVERTISEMENT
Pada waktu gagal mengikuti tes itu, ia memutuskan untuk berjualan sate di sekitar GOR Pakan Sari, Cibinong. Setelah kurang lebih satu tahun berjualan sate, ia kembali mengikuti tes dan berhasil menjadi pramugari kembali. Hingga akhirnya karena pandemi corona kontraknya tidak diperpanjang dan dia kembali menggeluti bisnis.
“Juli [2020] kemarin sempat kepikiran mulai usaha apa, karena aku dan adikku sudah enggak kerja, akhirnya coba franchise tahu krispi, lalu kita buka lagi sate taichan di Oktober,” ujar Martha.
Ia dan adiknya menjual daganganya di sebuah food court yang terletak di area Jalan Jakarta-Bogor. Ia mengaku, lokasinya memang kurang strategis karena tidak terlihat secara jelas dari jalanan. Meski begitu, pelanggannya tetap banyak.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, awal-awal ia mulai merintis tahu krispi, banyak orang yang belum mengetahuinya. Ia kemudian mulai menggunakan TikTok untuk mempromosikan. Akan tetapi, beberapa bulan belakangan, yang lebih laku malah sate taichan.
“Kalau dirata-rata, [sate taichan] pernah terjual paling banyak 80 porsi per hari, itu weekend, per porsi Rp 22 ribu,” kata Martha.
Selama menjalankan usahanya sendiri, ia mulai nyaman pada awal November. Sebab, ia sudah mulai melepas kenangannya sebagai pramugari. Ia juga mulai menghubungi teman-temannya untuk membeli usaha kulinernya.
“Pastinya masing-masing ada enjoy dan enggak enjoynya, karena mungkin bukan karena bosen atau gimana, tapi karena kan situasi pandemi,” pungkasnya.