Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Amirudin (28) tidak pernah mengeluhkan keadaannya. Lahir dari keluarga yang serba pas-pasan, ia tetap semangat berjuang agar bisa melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
Semua perjuangan Amirudin akhirnya membuahkan hasil, dia berhasil lulus dari Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta, Jawa Tengah.
Kisah Warga Desa Wukirsawit, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah itu dimulai saat ia memilih untuk berjualan sayur keliling untuk membiayai pendidikannya. Amirudin berjualan sayur dari kampung ke kampung mengendarai sepeda motor Yamaha V-Ixion berpelat nomor AD-4989-ZK.
Dari jualan sayuran keliling tersebut, ia mampu meraup penghasilan Rp 1,3 juta, dengan keuntungan bersih sekitar Rp 100.000 per hari. Jika ditotal, setiap bulan, keuntungannya Rp 3 juta.
"Saya berjualan sayur keliling sejak 2009 sejak usia saya 17 tahun. Setiap hari berjualan selama delapan jam mulai pukul 04.00 WIB," ujar Amir, Senin (2/3).
Pemuda kelahiran 8 September 1992 ini mengaku bisa mengatur waktu dengan baik antara berjualan dengan kuliah. Ia kuliah di STP angkatan 2014 dan baru wisuda Sabtu (29/2) dengan IPK 3,36.
ADVERTISEMENT
"Bayar SPP Rp 4,3 juta per semester. Saya juga bantu kedua orang tua Suwarno (55) dan Warsi (40) untuk kebutuhan sehari-hari," kata dia.
Sebelum kuliah, Amirudin menempuh pendidikan kejar paket C SMA. Usai lulus paket C, dia berhenti selama 2 tahun untuk mengumpulkan uang pendaftaran kuliah. Dia memilih kuliah di UTP karena bisa kuliah pada sore dan malam.
Momen kelulusan bagi Amirudin begitu spesial, karena butuh perjuangan keras agar dia bisa sampai pada titik itu. Untuk mengenang perjuangannya, dia membawa gerobak sayurnya ke acara wisuda. Foto-foto Amirudin wisuda ini pun viral dan mendapat komentar positif dari netizen.
"Saya wisuda membawa barang dagangan ke kampus. Ini membuktikan tidak perlu malu untuk meraih sukses," kata dia.
Rektor UTP Surakarta, Prof Tresna Priyana Soemardi, mengatakan, apa yang dilakukan Amirudin sebagai contoh positif bagi mahasiswa lain. Ia pun berpesan pada Amirudin untuk tetap berjualan meskipun sudah lulus kuliah.
ADVERTISEMENT
"Saya mengucapkan selamat atas raihan S1 yang didapatkannya (Amirudin). Saya berpesan jangan berhenti belajar," kata dia.
Tresna mengatakan, saat prosesi wisuda Amirudin juga cukup spesial karena disaksikan bapaknya yang datang jauh-jauh dari lereng Gunung Lawu di Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.