Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Viral Kisah Riska Ramadila, Atlet Voli yang Kakinya Nyaris Diamputasi
31 Januari 2020 20:58 WIB
Diperbarui 10 Februari 2020 15:44 WIB
ADVERTISEMENT
Setiap malam Riska Ramadila (17) harus menahan rasa sakit di kaki kanannya. Sudah 7 bulan, dia terbaring di rumah tanpa bisa beraktivitas seperti teman-teman sebanya. Tumor ganas membuat dengkul kanan pemain bola voli andalan sekolah itu bengkak hingga sebesar kepala.
ADVERTISEMENT
Riska bercerita, kisahnya dimulai pada pertengahan 2019. Kala itu dia dan teman-temannya sedang mengikuti pelajaran olah raga di sekolah. Riska yang sedang asik berolahraga tiba-tiba terjatuh dan lututnya terbentur.
"Awalnya cuma sakit biasa terus hilang lagi. Lama-lama ngilu cuma belum bengkak," kata Riska saat berbincang dengan kumparan, Jumat (31/1).
Juli 2019, lutut kanan Riska mulai bengkak dan terus membesar, hingga akhirnya pada Agustus 2019 Riska tidak kuat berjalan lagi. Akibatnya saat ini Riska terpaksa tidak sekolah.
Kondisi keluarga Riska yang pas-pasan juga menjadi kendala dalam hal pengobatan. Kedua orang tua Riska, Herianto dan Muzarniati bekerja sebagai penyadap karet, penghasilannya pun tak menentu. Rumah Riska juga sederhana dengan dinding kayu di RT 03, RW 03 Kayu Mas, Kelurahan Lipatkain, Kecamatan Kamparkiri, Riau .
ADVERTISEMENT
"Sedih juga kalau diceritakan," ucap Riska.
Perempuan yang menyukai olah raga voli sejak duduk di bangku SD ini sudah menjalani pengobatan di Puskesmas dan dirujuk ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Namun pihak RS menyatakan Riska harus dirujuk ke rumah sakit besar di Jakarta.
Dokter yang mengobati Riska bilang, ada tumor ganas yang tumbuh di lututnya, namun Riska tidak diinfokan jenis tumor apa yang dimaksud. Dokter juga bilang kaki Riska harus diamputasi agar kondisinya membaik. Namun Riska menolak, sebab dia masih ingin bermain voli di masa mendatang.
"Diamputasi kita nggak mau. Kalau operasi pun nggak menjamin sembuh kata dokter," ucap siswi kelas 3 SMA 1 Kamparkiri itu.
Riska berharap dia bisa sembuh tanpa harus diamputasi. "Soalnya mau main voli, sudah cinta banget sama voli," kata perempuan yang sering mengikuti berbagai perlombaan voli di daerahnya itu.
ADVERTISEMENT
Ai Suryati (47), Wasit Nasional untuk Provinsi Riau yang mendampingi Riska mengatakan, hingga saat ini Riska hanya menjalani berobat jalan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Dia juga belum mendapat rujukan rumah sakit di Jakarta.
"Mungkin keterbenturannya di dana," kata Ai.
Menurut Ai, Riska anak yang berprestasi. Cita-cita Riska dari kecil memang ingin menjadi atlet voli profesional. Saat didera penyakit tumor, Riska hanya pasrah dan menerima nasib dan tetap berusaha mencari berbagai pengobatan untuk sembuh.
"Kasih obat ini, anaknya obat ini dan itu, mau. Sepahit apapun mau diminum. Kegigihannya pengen sembuh," kata Ai.