Viral Konten Eksperimen Sosial Tutup Aurat di Malioboro, Pemda DIY Angkat Bicara

29 Agustus 2022 21:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
Suasana baru di kawasan Malioboro, Yogyakarta, tanpa pedagang kaki lima (PKL), Kamis (10/2/2022). Foto: Hendra Nurdiyansyah/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Suasana baru di kawasan Malioboro, Yogyakarta, tanpa pedagang kaki lima (PKL), Kamis (10/2/2022). Foto: Hendra Nurdiyansyah/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Video eksperimen sosial tutup aurat perempuan belakangan ini viral di media sosial Twitter. Video tersebut salah satunya diunggah ulang oleh akun @littlevixen, akun ini pun mengkritisi video yang dibuat oleh akun YouTube Zavilda TV itu.
ADVERTISEMENT
"Banyk pelanggaran berat dari video ini: Datang tak diundang, merasa berhak menutupi aurat orang lain. Nanya agama belakangan, pokoknya insist tutupi dulu. Sudah ditolak, tetap dikejar agar mau ‘mendengarkan dakwahnya sbg renungan’. Entah apa lg namanya jika bukan MAKSA...," tulis @littlevixen.
Menjadi polemik, ternyata lokasi syuting video tersebut berada di Kota Yogyakarta. Tepatnya, di kawasan Malioboro.
Terkait hal ini, Pemda DIY pun merespons. Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan Pemda DIY telah senantiasa mengingatkan setiap orang harus bisa hidup berdampingan di tengah perbedaan.
"Sebetulnya kan peristiwa-peristiwa seperti itu sudah beberapa kali kita ingatkan kepada semua pihak. Bahwa kita ini harus bisa hidup berdampingan antara orang yang berbeda agama, antara orang yang berbeda ras dan lain-lain," kata Aji di Kepatihan Pemda DIY, Senin (29/8/2022).
ADVERTISEMENT
Aji pun mengimbau agar tidak ada orang yang melakukan pemaksaan. Termasuk pula dalam video yang viral ini, karena hal itu justru akan kontraproduktif terhadap keamanan dan ketentraman masyarakat.
"Karena kekerasan atau pemaksaan, itu justru nanti akan kontraproduktif terhadap keamanan dan ketentraman masyarakat," ujarnya.
Soal berpakaian seseorang, Aji menilai bahwa hal itu biarlah menjadi kesadaran dari masing-masing individu. Selama masih dalam batas kesopanan dan norma maka tidak perlu dipaksa memakai pakaian tertentu.
Postingan di akun @littlevixen itu pun hingga kini telah mencapai 12 ribu retweet dan 22 ribu like. Postingan itu juga dikomentari sebanyak 3.000 orang.