Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Postingan tentang konten thirst trap terhadap anak-anak siswi SMP di Bali, viral di media sosial sejak Selasa (20/8).
ADVERTISEMENT
Thirst trap adalah konten yang diunggah ke media sosial untuk menarik perhatian dalam konotasi seksual.
Pantauan kumparan, akun Instagram yang menjadikan anak-anak siswi jadi konten tersebut telah dihapus. Lokasi konten dan asal siswi itu diduga berasal dari sebuah sekolah negeri di Kabupaten Tabanan, Bali.
Dalam konten itu sebelumnya terlihat sejumlah postingan siswi SMP bergoyang dengan pakaian sekolah atau kebaya ketat. Komentar dalam foto atau video juga sarat berbau pelecehan seksual.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra mengaku belum mengetahui tentang konten thirst trap ini termasuk apakah pembuat konten adalah guru di sekolah tersebut. Dia berjanji memberikan sanksi kepada pemilik akun yang mengeksplorasi siswi-siswi tersebut.
"Saya akan telepon Sekda Tabanan paling tidak memerintahkan kepala dinas pendidikannya segera mencari tahu bagaimana peristiwa ini sebenarnya, apakah benar itu anak sekolah apakah guru di Tabanan harus dicek," katanya kepada wartawan, Rabu (21/8).
ADVERTISEMENT
"Jika nanti setelah dilakukan pemeriksaan ada pelanggaran disiplin maka kita sarankan segera ditindak tapi biar dicek dulu bagaimana duduk persoalan tanpa mengurangi rasa hormat kepada pemberitaan di medsos," sambungnya.
Dia menegaskan, seluruh pakaian sekolah murid semestinya sopan, tidak ketat, untuk rok perempuan di bawah lutut.
"Nanti kepala-kepala sekolah harus melakukan pembinaan kepada siswanya (bila melanggar aturan berpakaian sekolah)," katanya.