Viral Live TikTok di Cirebon Diadang: Izin Dulu sama yang Punya Wilayah!

7 Agustus 2024 16:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar live TikTok. Dok: TikTok @lufias_saiko
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar live TikTok. Dok: TikTok @lufias_saiko
ADVERTISEMENT
Pengguna TikTok @lufias_saiko yang sedang melakukan live di sekitar Pintu Tol Plumbon, Kabupaten Cirebon, Selasa dini hari (6/8), diadang sekelompok orang diduga preman.
ADVERTISEMENT
Mereka mengancam akan membanting ponsel jika siaran tidak dihentikan.
"Izin dulu sama yang punya wilayah! Ini memang (area) umum, tapi izin dulu," ujar salah satu orang yang mengadang. Tingkah dan wajahnya terekam kamera.
"Stop dulu! Stop dulu! Stop dulu! Gak bisa kalian ambil-ambil gambar tuh, matiin! Matiin gak, tak banting kalau gak dimatiin!" kata orang yang lain.
TikToker tersebut mencoba menenangkan situasi. "Jangan Pak, ini lagi live TikTok, iya iya ini mau dimatiin Pak," katanya.

Penjelasan Polisi

Kapolsek Depok, AKP Affandi, memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut.
"Iya, yang bersangkutan, Asep, kebetulan sedang berjaga di pos ronda. Tidak ada aksi premanisme atau pemalakan seperti yang beredar. Itu salah paham karena videonya terpotong," kata Affandi kepada kumparan, Rabu (7/8).
ADVERTISEMENT
Menurut Affandi, TikToker tersebut sedang melakukan siaran langsung dan meminta hadiah dari pengikutnya senilai Rp 250 ribu. Namun, video tersebut terpotong sehingga menimbulkan kesalahpahaman.
Rombongan anak muda yang datang, terdiri dari sekitar 20 orang dengan 10 sepeda motor, sempat didekati oleh Asep dan rekan-rekannya yang berjaga di pos ronda.
"Si Asep mendekati mereka karena khawatir mereka adalah geng motor yang sering berbuat onar di sekitar pintu tol dan wilayah tersebut. Namun, setelah dijelaskan bahwa mereka hanya sedang live TikTok, tidak ada masalah lebih lanjut," kata Affandi.
Ilustrasi pria marah. Foto: Daniel Tadevosyan/Shutterstock
Affandi juga menekankan pentingnya meminta izin kepada pihak yang berwenang, seperti Jasa Marga dan kepolisian, sebelum melakukan kegiatan live di jalan umum yang rawan kecelakaan.
ADVERTISEMENT
"Ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan atau kesalahpahaman seperti ini," tambahnya.
Setelah insiden tersebut, pihak kepolisian segera mencari Asep untuk mengklarifikasi kejadian.
Asep akhirnya membuat video klarifikasi yang diunggah di medsos menjelaskan bahwa tidak ada aksi premanisme atau pemalakan.
“Saya siap untuk dikonfrontasi dengan TikToker yang bersangkutan,” ujar Asep dalam video klarifikasinya.