Viral Nakes di Sulteng Joget-joget Bandingkan Pasien Umum dan BPJS Kesehatan

18 Maret 2023 16:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
22
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bersiap merawat pasien di rumah sakit darurat penyakit virus corona (COVID-19), di Jakarta, Indonesia, 17 Juni 2021. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bersiap merawat pasien di rumah sakit darurat penyakit virus corona (COVID-19), di Jakarta, Indonesia, 17 Juni 2021. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
ADVERTISEMENT
Viral tiga orang tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Lambunu 2, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, membuat konten di TikTok yang menggambarkan bagaimana mereka melayani pasien umum dan BPJS Kesehatan.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang memperlihatkan bagaimana mereka melayani pasien umum, terlihat ketiga nakes itu berjoget. Sementara dalam video yang memperlihatkan bagaimana melayani pasien BPJS, ketiga nakes itu bersantai dengan memainkan handphone dan tiduran di atas meja.
Video tersebut menuai kritik dari warganet di Twitter. Warganet menilai tidak pantas nakes membuat video yang menunjukkan perbedaan melayani pasien umum dan BPJS.
Setelah video tersebut viral, ketiga nakes itu mengunggah video permintaan maaf. Mereka menyampaikan permohonan maaf kepada Kemenkes, BPJS Kesehatan, dan masyarakat se-Indonesia atas video tersebut.
"Kami staf Puskesmas Lambunu 2 memohon maaf sebesar-besarnya kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, BPJS Kesehatan seluruh Indonesia, Persatuan Perawat Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia, dan teman sejawat tenaga kesehatan seluruh Indonesia," kata mereka dalam video yang dikutip Sabtu (18/3).
ADVERTISEMENT
Mereka menegaskan tidak pernah membedakan pelayanan pasien umum dan BPJS.
"Yang sebenarnya pelayanan Puskesmas Lambunu 2 tidak membeda-bedakan pasien umum dan pasien BPJS," tuturnya.
Tak hanya itu, mereka meminta maaf kepada Dinas Kesehatan dan BPJS Kesehatan daerah atas video tersebut.
"Khususnya Dinas Kesehatan Parigi Moutong, BPJS Kesehatan Parigi Moutong, dan seluruh masyarakat Indonesia yang merasa dirugikan dengan video kami," pungkasnya.