Viral Petugas di Gunung Salak Foto Bokong Pendaki Wanita, Kasus Diklaim Damai

23 Januari 2023 23:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana gunung Salak di daerah Bogor. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Suasana gunung Salak di daerah Bogor. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Seorang petugas berinisial A di lokasi pendakian Kawah Ratu Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Bogor, Jawa Barat, kepergok mengambil foto pendaki wanita. Kasus ini belakangan viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Dalam narasi yang diunggah di akun Instagram @irenedea.f, insiden itu dialaminya saat mendaki pada 22 Januari 2023 lalu bersama adik-adiknya. Setibanya di pos pendakian, korban bersama adik-adiknya pergi ke toilet secara bergantian. Di dekat toilet juga ada pelaku.
Saat itu adik korban keluar dari toilet lebih awal dan menunggu tak jauh dari toilet. Kemudian korban keluar dari toilet dan melihat pelaku mengarahkan kamera ponsel sambil merekam adik-adiknya yang saat itu tak sadar dengan aktivitas pelaku. Korban lalu menegur pelaku.
"Pelaku memfoto korban yang difokuskan pada bagian belakang tubuh (bokong) korban. Setelah di cek handphone pelaku, ternyata ada puluhan, mungkin bahkan ratusan foto-foto sejenis ke korban perempuan/pengunjung lainnya. Pelaku sudah bekerja selama sekitar 4 tahun di Taman Nasional tersebut. Saat ini proses penyelidikan masih berlanjut dan sudah dibantu Kares Pasir Reungit dan petinggi lainnya," demikian narasi yang berada di media sosial.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Kepala Resort Polisi Kehutanan Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Sukiman membenarkannya. Dia mengatakan, terduga pelaku merupakan warga sekitar yang bekerja sebagai petugas.
"Yang bersangkutan adalah pengelola objek wisata yang merupakan masyarakat setempat," Kata Sukiman saat dikonfirmasi.
Sukiman menuturkan, pihaknya sudah mediasi korban dan terduga pelaku. Dia mengeklaim kasus itu telah berakhir damai.
"Terkait itu kami sudah fasilitasi untuk mediasi. Sudah damai secara kekeluargaan. Sudah diklarifikasi dan termasuk pihak korban meminta pelaku diberhentikan dan sudah diberhentikan," jelasnya.
"Saat mediasi mungkin ada ketidaksukaan tindakan petugas tersebut yang diam-diam memfoto perempuan. Tidak suka dengan cara petugas tersebut," sambungnya.
Sukiman menjelaskan, saat mediasi oknum petugas tersebut mengakui bahwa tindakannya salah. Terduga pelaku juga bersikeras tidak menyentuh korban dan adiknya.
ADVERTISEMENT
"Pelaku mengaku memang. Dia bilang ambil foto bukan pakaian yang senonoh. Tidak ada kontak body hanya foto saja tanpa sepengetahuan wisatawan tersebut," ucapnya.
Sebelum mediasi, lanjut Sukiman, oknum petugas tersebut sempat dikeroyok oleh rombongan pendaki hingga kendaraannya dirusak.
"Petugas itu juga dikeroyok. Ada pengerusakan kendaraan motor pelaku. Kami juga menyayangkan tindakan wisatawan, dan setelah mediasi mereka sepakat damai. Dan dari korban meminta pelaku ini dipecat," pungkasnya.