Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Viral Pria di Sumut Curhat Istri Meninggal Pascaoperasi Caesar, Ini Kata RS
6 Juli 2022 14:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Video seorang pria bernama Afrianto Manurung di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, menyampaikan curahan hatinya, viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Dia menceritakan kesedihannya datang lantaran istrinya, Happy Damanik, kritis selama 14 hari pascaoperasi caesar. Padahal sebelum operasi, kondisi istri terlihat sehat.
Sang istri kemudian meninggal dunia pada Senin (4/7) malam, beberapa waktu setelah Afrianto membuat video.
Afrianto saat dikonfirmasi kumparan membenarkan istrinya telah meninggal. Namun dia enggan bercerita terlalu banyak karena kurang fit.
“Saya masih kurang sehat,” ujarnya, Selasa (6/7).
Meskipun begitu, dia membolehkan kumparan mengutip keterangannya di video viral itu.
Dalam video itu, Afrianto menjelaskan cerita berawal pada Senin (20/6).
“Istri saya operasi caesar, dilakukan bukan karena ada masalah, namun karena sudah waktunya, bayi dikeluarkan. Tidak ada masalah sungsang, tidak ada masalah yang lain, semua dalam keadaan baik-baik saja, begitu juga dengan keadaan istri saya,” ujar Afrianto.
ADVERTISEMENT
Setelah dilakukan operasi selama 1,5 jam, bayinya selamat. Namun setengah jam kemudian, dia dipanggil dokter lantaran kondisi istrinya menurun.
“Dokter mengatakan ke saya. Saya, kan, awam, enggak ngerti, syok pun bagaimana. Dijelaskan bahwa (istri saya) sempat berhenti jantung, berhenti napas, itu posisi karena kena emboli air ketuban,” ujarnya.
“Yang bikin saya bingung lagi, lima hari terakhir istri saya mengalami infeksi, itulah yang mengakibatkan suhu tubuh istri saya sudah di atas 40 derajat,” ujar Afrianto.
Di akhir video, dia kemudian meminta kepada pemerintah dan siapa pun yang memiliki pemahaman medis untuk membantu istrinya kala itu.
“Saya memohon bantuan kepada masyarakat Indonesia terutama yang bekerja di pelayanan kesehatan, kepada Gubernur Sumut dan Dinas Kesehatan yang ada di Sumut, terutama dokter obgyn kebidanan ada di seluruh Indonesia ini,” katanya.
ADVERTISEMENT
“Bantulah saya Pak, bantulah saya Bu, saya enggak, saya enggak tahu apa yang terjadi pada istri saya, semua pelayanan dari rumah sakit sudah maksimal, namun sampai sekarang hasilnya belum maksimal,” tandasnya.
Penjelasan RS
Setelah ditelusuri ternyata istri Afrianto melalui proses persalinan di RSUD Amri Tambunan Deli Serdang. Terkait hal ini, Direktur RSUD Amri Tambunan Hanif Fahri, angkat bicara.
Dia mengatakan proses operasi telah dilakukan sesuai mekanisme yang benar. Awalnya pasien datang bersama dokter pribadinya yang juga praktik di RSUD Amri Tambunan.
“Artinya dari persalinan hingga operasi memang itu dokternya, bukan misalnya datang ke rumah sakit, terus bukan siapa-siapa, terus dioperasi, enggak juga. Malah dari praktik, dokternya dibawa ke sini,” ujar Hanif.
ADVERTISEMENT
Alasan dilakukan operasi lantaran pada kelahiran anak pertamanya juga dilakukan operasi. Jadi secara medis disarankan untuk proses persalinan secara caesar untuk persalinan anak kedua.
Hanif menjelaskan, bayi lahir selamat dan sehat. Namun, beberapa jam kemudian ibunya sudah tidak sadarkan diri.
“Jadi kemungkinan, kalau ditanya dokter kemungkinan ada keracunan air ketuban atau air ketuban naik, istilah merekalah di kebidanan,” ujar Hanif.
Hanif mengatakan, dalam proses ini peran dokter sangat penting untuk mengambil keputusan.
“Itu, kan, situasinya bersalin, dokternya pasti enggak juga kepengin pasiennya meninggal, kan gitu. Jadi antara dua pilihanlah, jadi dengan dipilih untuk operasi, maka dicoba dokternyalah menyelamatkan anaknya,” ujar Hanif.
ADVERTISEMENT
“Itulah saya sekarang juga telah membuat (tim), apakah mungkin ada salah prosedur atau ada kurang atau segala macam, jadi sedang dibuat tim komite medis,” katanya.
Secara pribadi, Hanif merasa prihatin dengan kejadian yang menimpa Afrianto, namun dia tidak mau menyalahkan siapa-siapa. Dia juga memaklumi isi curhatan Afrianto yang sedang dirundung duka.
“Mungkin dia sedih atau galau, kan, kalimatnya juga enggak kasar. Tampak dia curhat,” kata Hanif.