Viral Pria di Sumut Kena COVID-19, Dipukuli Warga saat Hendak Isoman

25 Juli 2021 0:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ilustrasi kekerasan seksual. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekerasan seksual. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Viral sebuah video memperlihatkan seorang pria di Tobasa, Sumatera Utara (Sumut), dipukuli warga. Dalam video tersebut, pria bernama Salamat Sianipar itu dipukuli menggunakan balok kayu dan hendak diikat.
ADVERTISEMENT
Penggunaan balok kayu terlihat seakan warga menghindari menyentuh Salamat. Ia terlihat tergeletak di aspal jalan, ditahan oleh sejumlah orang menggunakan kayu lalu diikat.
Video tersebut diunggah oleh Joshua Banjarnahor di akun Instagramnya. Ia merupakan analis pencarian dan pertolongan di Basarnas. Dia mengatakan kejadian itu terjadi pada Kamis (22/7).
Di unggahan lainnya, ia menjelaskan bahwa Salamat hendak pulang ke kediamannya usai beberapa hari isolasi mandiri akibat positif COVID-19. Ia isolasi mandiri ditempatkan oleh aparat desa di sebuah gubuk jauh dari pemukiman warga.
Saat hendak pulang dan melanjutkan isolasi mandiri di kediamannya, Salamat malah ditolak, dan justru dipukuli oleh warga.
"Saya dapat laporan pada hari Kamis lalu Bapak Salamat Sianipar di ikat dan dipukuli seperti hewan oleh warga, dikarenakan ingin isoman di rumahnya di Desa Sianipar, Kecamatan Silaen Tobasa," kata Joshua. Dia sudah mengizinkan unggahannya dikutip oleh kumparan.
ADVERTISEMENT
Dalam unggahan lainnya, ia menjelaskan mengenai kronologi yang ia dan tim dapatkan di lapangan. Salamat sebelumnya melakukan rapid test antigen dan hasilnya reaktif.
Salamat pun melakukan isolasi mandiri jauh dari pemukiman warga, di dekat hutan. Beberapa hari isolasi mandiri di lokasi tersebut, ia memilih pulang dan melanjutkan isolasi di kediamannya.
"Namun apa daya perlakuan biadab didapatinya dari warga," kata Joshua. Dia tidak menjelaskan berapa lama Salamat telah melakukan isolasi mandiri.
Joshua menyebut, setelah aksi kekerasan itu terjadi, Salamat dibawa ke rumah sakit Porsea dalam keadaan luka-luka.
Ia sempat lari dan sembunyi di sawah karena depresi, tetapi berhasil ditemukan oleh anggota Polres Tobasa dan ormas Pemuda Batak Bersatu (PBB). Salamat sudah dibawa kembali ke RS Porsea untuk jalani perawatan.
Penganiayaan warga yang ingin isoman di Desa Sianipar, Kecamatan Silaen Tobasa. Foto: Instagram/@banjarnahor
"Saya sudah menggandeng tim pengacara untuk memberi perlindungan hukum kepada Bapak Salamat. Apa pun alasannya, tidak dibenarkan memperlakukan manusia seperti hewan," kata Joshua.
ADVERTISEMENT
"Untuk orang-orang yang melakukan pengeroyokan akan ditindak dan kami juga berkoordinasi dengan pihak Polres Tobasa. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan Bapak Salamat segera sembuh. Saya juga berharap kepada Dinas terkait untuk lebih mengedukasi warga terkait COVID. Ingat covid bukan aib, enggak ada yang mau kena," sambung dia.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menyatakan pihak kepolisian masih mendalami informasi terkait pengeroyokan tersebut.
"Mohon waktu," kata dia, Sabtu (24/7).