Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Viral Pria di Surabaya Ngamuk dan Paksa Siswa SMA Bersujud Sambil Gonggong
13 November 2024 12:34 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Seorang pria di Surabaya mengamuk dan memaksa seorang siswa SMA untuk bersujud dan menggonggong di hadapannya. Hal itu disaksikan oleh sejumlah orang yang berkerumun. Momen ini terekam kemudian viral.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu terjadi di SMAK Gloria 2 Surabaya pada Senin (21/10). Pria tersebut berinisial IV. Sedangkan, siswa laki-laki yang bersujud berinisial EN murid SMAK Gloria 2 Surabaya.
Kejadian ini bermula saat IV mendatangi SMAK Gloria 2 Surabaya saat jam pulang sekolah untuk mencari EN. Alasannya karena tidak terima anaknya yang berinisial EL murid SMA Cita Hati Surabaya diejek oleh EN saat pertandingan basket di salah satu mal di Surabaya.
IV kemudian menyuruh EN untuk meminta maaf di hadapannya dengan bersujud sambil menggonggong. Pihak guru SMAK Gloria 2 Surabaya dan sekuriti yang berada di lokasi berusaha menenangkan IV, namun pelaku masih mengamuk.
"Semenjak kasus ini muncul dan ramai bahkan viral pada tanggal 21 Oktober yang lalu, sebenarnya polrestabes ini sudah melakukan langkah-langkah penyelidikan yang luar biasa," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (13/11).
ADVERTISEMENT
"Jadi, viralnya itu pada 15.30 WIB teman-teman dari Polrestabes ini pada saat itu juga langsung ke sekolah. Namun, karena sudah sore kan sekolahnya sudah tutup, sehingga pada waktu itu juga sudah melakukan klarifikasi terkait viralnya video itu kepada beberapa orang yang ada di sana, termasuk sekuriti yang ada di situ terkait dengan kejadian itu," lanjutnya.
Pihak Sekolah Lapor Polisi
Atas keributan itu, pihak SMAK Gloria 2 Surabaya mengadukan kejadian itu ke Polrestabes Surabaya pada Kamis (28/10), atas dugaan perbuatan tidak menyenangkan dan pemaksaan kehendak. Laporan itu teregister dengan nomor LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA.
Polisi kemudian memanggil sejumlah saksi mulai dari pihak SMAK Gloria 2 Surabaya, orang tua EN serta IV, untuk dimintai keterangan.
ADVERTISEMENT
"Kita juga sudah melakukan pemeriksaan kepada saudara I ini, kemudian juga kepada kedua belah pihak orang tua, juga sudah diperiksa. Guru-guru sudah diperiksa. Kurang lebih ada sekitar 8 orang yang sudah diperiksa," ucapnya.
Selang dua minggu kemudian pada Jumat (8/11), kedua belah pihak bertemu. Mereka memutuskan untuk saling memaafkan dan berdamai. Akan tetapi, aduan dari pihak sekolah masih masih berlanjut.
"Mereka saling memahami kesalahan masing-masing dan sudah saling memaafkan, bahkan mereka sudah mengunggah di konten-konten di berbagai media sosial itu sudah ada di situ," jelasnya.
"Tapi, rekan rekan yang perlu saya sampaikan di sini bahwa, dari pihak sekolah ini dari SMA Gloria ini terus mendesak agar Polrestabes Surabaya melakukan proses lanjut, terkait dengan kejadian ini. Dan sekarang ini kita juga terus melakukan pendalaman," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dirmanto mengatakan, Polrestabes Surabaya juga sudah mengumpulkan sejumlah barang bukti dan masih menyelidiki atas peristiwa tersebut.
"Ada, dari rekaman flashdisk yang kita simpan, dari CDR yang ada di sana. Masih penyelidikan," ucapnya.