Viral Sekte Pemuja Setan di Kampus Bandung, Itenas Angkat Bicara

25 Juli 2020 15:10 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hantu Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hantu Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, pengguna media sosial khususnya Twitter digegerkan dengan adanya pembahasan mengenai sekte pemuja setan di sebuah kampus swasta di Bandung. Informasi yang dihimpun, kampus yang dijadikan sebagai objek bahasan merujuk ke Institut Teknologi Nasional atau Itenas.
ADVERTISEMENT
Melalui keterangan tertulis yang diterima kumparan, Itenas menjelaskan soal kabar tersebut. Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Pemasaran Itenas, Yulianti Pratama, menilai informasi yang beredar tersebut bermaksud menggiring opini hingga merujuk ke Itenas.
"Kami menilai adanya penggiringan opini/persepsi bahwa kegiatan pemujaan setan yang dimaksud terjadi di kampus kami, Institut Teknologi Nasional Bandung. Hal ini terlihat dari adanya pernyataan *di kampus it*n*s yang terletak di Jalan. PHH Mustapa Bandung," kata Yulianti, Jumat (25/7).
Yulianti menegaskan, informasi yang menyebut adanya sekte pemuja setan di kampusnya tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta. Sebab, informasi tersebut tidak berdasarkan atas sumber yang jelas.
"Berita atau informasi atau video atau gambar yang disampaikan tersebut tidak menyebutkan identitas sumber yang jelas sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan," ucap dia.
Surat klarifikasi pihak kampus Itenas mengenai isu sekte pemuja setan di kampus Itenas Bandung yang beredar di twitter. Foto: Dok. Istimewa
Berdasarkan foto atau video yang viral di media sosial dan disebut sebagai kegiatan sekte pemuja setan, Yulianti mengakui foto atau video itu merupakan kegiatan mahasiswa Itenas namun tak ada hubungan dengan ritual pemujaan terhadap setan. Kegiatan itu diberi nama Jumat Seram atau Jumat Senang Ramai-Ramai yang diadakan pada bulan November 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
"Kegiatan tersebut adalah bagian dari kegiatan "Jumat Seram" atau "Jumat Senang Ramai-Ramai" yang diadakan oleh mahasiswa kami pada bulan November 2019," ucap dia.
Atas dasar itu, Yulianti menegaskan bahwa di kampus Itenas tak ada sekte pemujaan setan ataupun ritualnya. Dia pun menilai informasi di media sosial berpotensi mencemarkan nama baik kampus. Sehingga siapa pun yang menyebarkan informasi diharapkan agar segera menghapusnya. Jika tidak, maka pihaknya menyiapkan jalur hukum.
"Kami meminta agar pihak-pihak yang dengan sengaja menyebarkan berita/narasi/foto/postingan tersebut agar segera menghentikan dan menghapusnya. Atau pihak-pihak yang menerima berita/narasi/foto/postingan tersebut agar tidak menyebarluaskannya," kata dia.
"Apabila setelah klarifikasi ini kami masih menemukan berita/narasi/foto/postingan tersebut, kami akan menempuh jalur hukum terhadap pihak-pihak yang menyebarluaskan," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona