Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pemilik akun tersebut, Imroatul Nur Cahyani (18), mengatakan kejadian itu terjadi pada awal Desember 2020. Ia memang tak pulang ke rumahnya karena jaraknya yang jauh. Hal itu membuat ia khawatir tak dapat merias kliennya tepat waktu.
"Waktu itu kan hari Selasa, selesai ujian akhir semester satu, kelas 12 [SMA] saya, itu acara wedding jam 17.00 WIB, saya ke sekolah jam 09.00 WIB," ujar Imroatul kepada kumparan, Kamis (10/12).
Ia mengaku, kecintaan dengan dunia makeup terpengaruh oleh ibunya yang bekerja sebagai perias pengantin. Di saat masih kecil, ia kerap mengikuti ibunya dalam merias calon pengantin. Ia kemudian diminta untuk meneruskan usaha ibunya tersebut.
"Tahun 2018 ikut kursus makeup di Sidoarjo, Jatim, sepuluh kali pertemuan, pas umur 16 tahun, itu pas liburan sekolah," kenangnya.
ADVERTISEMENT
Ia diminta belajar oleh ibunya agar mengetahui trend mode riasan. Sebab, ketika menjadi perias pengantin, ibunya belajar secara otodidak.
"Makeup ibu tidak terlalu diminati sama orang, kursus untuk lebih bagus, kalau ibu sendiri sudah pensiun," tambahnya.
Kini, Imoratul bisa melayani 5-6 klien setiap bulannya. Akan tetapi, ia bisa mendapatkan 11 klien di bulan Agustus-Oktober karena banyak orang menyelenggarakan pernikahan di Bangkalan waktu itu.
Ia menawarkan jasa riasannya dengan paket Rp 2,5 juta dan Rp 4,5 juta termasuk gaun, foto, dan dua anggota keluarga lainnya untuk dirias.
"Kalau emang jauh [lokasi klien], enggak masuk sekolah izin, kalau deket-deket ya masuk sekolah," pungkasnya.