Viral Siswi SMP di Bekasi Diduga Dihamili Anak Oknum Polisi hingga Melahirkan

16 Juni 2024 11:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
Siswi (keruduh Hitam) yang menjadi korban dihamili oleh anak oknum polisi yang tidak mau bertanggung jawab. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Siswi (keruduh Hitam) yang menjadi korban dihamili oleh anak oknum polisi yang tidak mau bertanggung jawab. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Viral di media sosial, seorang siswi SMP di Bekasi dihamili oleh pria berinisial R (18), anak oknum polisi yang berdinas di wilayah hukum Polres Metro Bekasi Kota.
ADVERTISEMENT
Dalam video dijelaskan hubungan korban dan R dilakukan berkali-kali di rumah oknum anggota polisi berinisial S.
Ketua Umum Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Perisai Kebenaran Nasional, Dikaios Mangapul Sirait, mengatakan kasus itu kini telah dilaporkan ke pihak kepolisian.
"Sudah kami laporkan (oknum polisi) di Polres Metro Bekasi Kota dan yang anaknya oknum polisi kami laporkan di Polres Metro Bekasi," kata Dikaios Mangapul Sirait dikutip Minggu (16/6).

Korban di Bujuk Rayu Oleh Pelaku

Berdasarkan keterangan yang korban berikan, hubungan antara keduanya terjadi pada saat dirinya masih kelas 2 SMP dan R kelas 1 SMA.
"Suatu malam karena memang selalu pacarannya di rumahnya si laki-laki, di situlah dibujuk rayu, diiming-imingi dan dijanjikan ya kalau sayang harus berani katanya," ungkap Dikaios Mangapul Sirait.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kehamilan korban baru diketahui oleh keluarga besar usai kandungan bayi sudah 4 bulan. Namun, bayi itu kini sudah dilahirkan oleh korban.
"Mereka melakukan sesuatu yang yang belum boleh dilakukan oleh seorang yang belum menikah, akhirnya klien kami yaitu sekarang sudah melahirkan dan anaknya usia 6 bulan," tuturnya.
Ilustrasi anak kecil laki-laki menjadi korban pelecehan. Foto: HTWE/Shutterstock

Korban Sempat Didesak Menggugurkan Kandungan

Karena sudah mengetahui korban tengah mengandung bayi, pihak keluarga akhirnya mendatangi rumah oknum polisi tersebut untuk meminta pertanggungjawaban.
"Orang tuanya (pelaku) menjanjikan akan bertanggung jawab atas proses kehamilannya sampai melahirkan, hanya biaya saja, untuk menikahi gak ada tanggung jawab," ucap Dikaios Mangapul Sirait.
Selain tidak dinikahkan, orang tua R juga ketika itu sempat mendesak korban untuk menggugurkan kandungannya. Namun tidak dilakukan.
"Bahkan ibunya si pelaku laki-laki yang istrinya oknum polisi, mendesak ibu ini (korban) kenapa enggak digugurkan, sambil marah-marah waktu itu ada RT di situ," terangnya.
Ilustrasi polisi. Foto: Shutterstock

Pelaku Masih Mencoba Hubungi Korban

ADVERTISEMENT
Usai kasus ini viral di media sosial, korban menerangkan kepada tim kuasa hukum bahwa R belakangan sempat menghubunginya melalui pesan singkat.
"Sampai sekarang masih berusaha chatting, mau merayu dia. Kemarin masih di chatting yuk jumpa yuk, untuk tetap berhubungan (komunikasi bukan badan)," kata Dikaios Mangapul Sirait.
Pelaku juga sempat menjelaskan kepada korban melalui pesan singkat, bahwa dirinya di marahi oleh orang tuanya.
"Pelaku cuma cerita 'saya dipukuli bapak saya ni', difotoiin kakinya pada biru-biru katanya," tutupnya.

Polisi Selidiki

Sementara Wakasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Widodo mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan. Korban sudah diminta keterangan.
"Masih lidik, baru kemarin, baru 3 hari," kata Widodo.
Widodo mengatakan, terlapor rencananya akan diminta keterangan pekan depan. "Minggu depan," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Laporan korban diterima dengan nomor LP/B 1888/VI/2024/SPKT/Polres Metro Bekasi/Polda Metro Jaya. Laporan dilakukan pada 10 Juni 2024. Pelaku dilaporkan melanggar pasal 81 UU No. 17 Tahun 2016 tentang Tindak Pidana Kejahatan Perlindungan Anak.