Viral Toleransi di Jepang: Teman Berkerumun Tutupi Murid Berhijab yang Pingsan

18 Juni 2023 17:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
17
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Viral aksi pelajar dan guru di Jepang yang berebut berkerumun menutupi siswi muslim saat hijabnya dibuka ketika pingsan.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Viral aksi pelajar dan guru di Jepang yang berebut berkerumun menutupi siswi muslim saat hijabnya dibuka ketika pingsan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Video aksi pelajar dan guru di Jepang yang berebut berkerumun menutupi siswi muslim yang pingsan viral di media sosial. Saat itu murid tersebut sedang diberi pertolongan dengan dibuka sebagian hijabnya.
ADVERTISEMENT
Video tersebut diunggah Kamis (15/6/2023) oleh akun Youtube Jepang-Indonesia Family yang berjudul; "Hidup minoritas memang tak mudah tapi itu tergantung....???". Hingga Minggu (18/6) sore video tersebut sudah ditonton lebih dari 129 ribu kali.
Tamu, pemilik akun tersebut mengatakan, siswi di dalam video itu adalah putri sulungnya bernama Ria.
"Saya yang merekam sendiri, hari itu kebetulan hari Festival Olahraga Sekolah di Jepang, atau Undokai," kata Tamu saat dikonfirmasi mili.id partner 1001 kumparan, Minggu (18/6/2023).
Menurut Tamu, Ria merupakan siswi satu-satunya yang berhijab di antara teman-temannya di SMP. Ria yang tiba-tiba pingsan sempat membuat hatinya merasa kacau.
"Saya yang mengetahui hal itu, saya kelabakan mendapati anak saya pingsan. Tidak bisa berbuat banyak sebab terdapat peraturan wali yang hadir tidak boleh interaksi dengan siswa," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Tamu yang merupakan warga asli Lombok ini bersyukur. Sebab, teman-teman dan guru Ria langsung sigap membantu.
Teman-teman dan guru perempuan Ria langsung membuat barikade untuk menutupi Ria yang saat itu diberikan pertolongan. Saat diberi pertolongan itu jilbab yang dikenakan Ria sempat dicopot.
"Mereka teman Ria dan guru wanita bergegas membuat lingkaran menutupi Ria yang saat itu diberikan pertolongan pertama ketika hijabnya dibuka. Sementara guru pria kompak memberitahukan kameraman agar tidak ambil gambar atau foto," katanya
Ayah dari empat anak hasil pernikahannya dengan Ais, warga Jepang, itu merasa bersyukur atas sikap teman dan guru Ria.
"Mengkhawatirkan Ria, saya kaget dan terharu sampai tak tahan air mata karena sampai segitu paham dan toleransinya guru-guru dan siswi terhadap muslimah yang berhijab," kata Tamu.
ADVERTISEMENT
Tamu menikah dengan Ais, wanita asal Jepang hingga dikaruniai empat orang anak. Dan saat ini keluarga kecilnya itu tinggal menetap di Jepang. Sementara Ria, adalah anak keempatnya.