news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Viral Unggahan Medsos Putra Mahkota Keraton Surakarta: Bentuk Kritik Pemerintah

3 Maret 2025 22:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengageng Sasono Wilopo KPH Dani Nur Adiningrat, memberikan keterangan terkait unggahan viral medsos putra mahkota PB XIII di medsos, Senin (3/3/2025). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengageng Sasono Wilopo KPH Dani Nur Adiningrat, memberikan keterangan terkait unggahan viral medsos putra mahkota PB XIII di medsos, Senin (3/3/2025). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Unggahan media sosial Putra Mahkota PB XII dari Keraton Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangakunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram viral. Ia mengunggah instagram story lewat akun pribadinya @kgpaa.hamangkunegoro, yang bertuliskan 'Nyesel Gabung Republik' dan 'Percuma Republik Kalau Cuma Untuk Membohongi'.
ADVERTISEMENT
Tapi, unggahan pria yang disapa Gusti Purboyo ini kini sudah dihapus.
Menanggapi hal tersebut, Pengageng Sasono Wilopo Kanjeng Pangeran Hadi (KPH) Dani Nur Adiningrat, menyebut unggahannya di media sosial itu dilatarbelakangi oleh isu yang berkembang di masyarakat terkait sejumlah kasus korupsi termasuk korupsi di Pertamina Patra Niaga.
Unggahan Instagram Stories KGPAA Hamangkunegoro. Foto: Instagram/ @kgpaa.hamangkunegoro
“Ya itu dilatarbelakangi oleh isu yang berkembang di masyarakat terkait sejumlah kasus korupsi,” ujar Dani dalam konferensi pers di Keraton Surakarta, Senin (3/3).
Dia mengatakan dalam hal ini berkaitan dengan perkembangan situasi terkini, khususnya terkait pemberitaan mengenai kasus korupsi Pertamina yang telah menimbulkan kekecewaan luas di masyarakat.
“Termasuk bagi beliau (Gusti Purboyo) sebagai bagian dari generasi muda (kritik) pemerintah," kata dia.
Dia menegaskan pernyataan itu bukanlah cerminan dari hilangnya semangat nasionalisme, patriotisme atau jiwa bela negara. Ia menyebut hal itu suatu bentuk kritik dan sindiran terhadap para penyelenggara negara saat ini.
ADVERTISEMENT
Disinggung apakah klarifikasi yang dilakukan oleh Putra Mahkota sebagai bentuk permintaan maaf, Dani menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Purboyo merupakan bentuk peran aktif warga negara menyoroti kinerja pemerintahan.
“Jadi ini bukan permintaan maaf karena ini bukan sebuah kesalahan. Akan tetapi malah peran serta yang aktif bagi seorang anak bangsa yang kebetulan Putra Mahkota Keraton Surakarta terhadap kondisi keadaan sosial, politik, ekonomi yang belakangan ini meresahkan masyarakat," tandasnya.