Viral Video Anak di Semarang Pukuli Temannya, Polisi Lakukan Penyelidikan

13 Mei 2020 9:32 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bullying Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bullying Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Video aksi kekerasan anak terhadap temannya viral di media sosial Instagram. Diduga, perekam vidoe adalah orang tua anak yang melakukan perundungan.
ADVERTISEMENT
Video itu diunggah akun @onemedsos, dengan keterangan ‘Viral. Tindakan tidak terpuji oleh anak bercelana merah kepada teman mainnya yg direkam oleh ayahnya sendiri (Anak bercelana merah, -Red). Info lokasi Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/5/2020).’
Dalam video berdurasi 26 detik itu, tampak seorang anak bercelana merah sedang memukuli temannya hingga tersungkur. Sedangkan, anak berbaju hitam tak bisa melakukan perlawanan.
Anak bercelana merah juga menendang temannya yang tersungkur. Sementara, tiga anak lain hanya menonton tanpa melakukan upaya pemisahan.
Berdasarkan penelusuran kumparan, unggahan yang sama juga terdapat di akun @viralterkini99. Akun itu menginformasikan lokasi kejadian berada di Desa Petet, Tuntang, Kabupaten Semarang.
Dikonfirmasi terkait video ini, Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Rifeld Constantine Baba mengaku belum dapat laporan resminya. Namun, pihaknya akan menelusuri informasi tersebut.
ADVERTISEMENT
“Dengan ada video ini akan kami telusuri kebenarannya dengan melibatkan personel Polsek Tuntang dan DP3A Kabupaten Semarang," ungkapnya.
Video tersebut banjir komentar dari warganet yang menyayangkan si perekam karena tak melerai perkelahian kedua bocah tersebut. Di akun @onemedsos, video itu telah dikomentari 1.296 akun dan ditonton 57.737 kali.
Tak sedikit di antaranya mengutuk perekam video tersebut. Selain itu, sejumlah netizen juga menandai akun milik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, meski aksi tersebut terjadi di Kabupaten Semarang.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.