Viral Video Ormas "Geruduk" RS Adam Malik, Protes soal Pengamanan

1 April 2023 1:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
Ilustrasi Facebook dan Twitter. Foto: Thomas White/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Facebook dan Twitter. Foto: Thomas White/Reuters
ADVERTISEMENT
Video belasan anggota ormas berseragam lengkap yang mendatangi RSUP Adam Malik, Kota Medan, jadi viral di media sosial, Jumat (31/3). Dalam video itu, seorang pria yang tengah memantau CCTV menyebut belasan orang tersebut hendak menggeruduk ruang direktur RSUP Adam Malik.
ADVERTISEMENT
"Izin Pak Kapolrestabes, ini anak PP merusuh di RS Adam Malik. Orang-orang ini ramai, udah masuk, mau geruduk ruang Pak Direktur. Tolong atensinya Pak Kapolrestabes. Makasih," ucap pria dalam rekaman tersebut, seperti dilihat pada Jumat (31/3) malam.
Anggota ormas geruduk RS Adam Malik Foto: Dok. Istimewa
Menanggapi hal itu, Kasubbag Humas RSUP Adam Malik, Rosario Dorothy, menjelaskan insiden itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Menurutnya, anggota ormas tersebut hendak menanyakan kebijakan yang akan dilakukan rumah sakit terkait pengamanan.
"Sesuai instruksi [Kementerian] PAN RB dan Kemenkes, tenaga pengamanan kan dialihkan menjadi tenaga alih daya (outsourcing). Jadi satpam-satpam kami ini enggak terima. Nah masuk pula anggota PP ini diduga mau mengintervensi," ucap Rosario dalam keterangannya.
Rosario menyebut peristiwa itu tak berlangsung lama karena polisi yang dihubungi cepat tiba di lokasi. Setelah itu, pihak kepolisian menggelar mediasi antara anggota ormas dengan pihak rumah sakit.
ADVERTISEMENT
"Setelah dipertemukan dengan pimpinan rumah sakit dan diberi penjelasan, mereka bisa terima lalu bubar setelah itu. Tidak ada pengerusakan saat peristiwa itu. Waktu saya meninggalkan RS sekitar pukul 5 sore, suasana sudah tenang dan kondusif," lanjutnya.
Saat dihubungi terpisah, Kapolrestabes Medan, Kombes Valentino Alfa Tatareda, membenarkan hal itu. Ia menjelaskan, belasan orang tersebut adalah satpam rumah sakit yang tergabung dalam sejumlah organisasi kepemudaan.
"Jadi mereka security di situ, memang gabungan dari OKP (organisasi kepemudaan) yang jaga di situ. Mulai 1 April nanti ada pengalihan outsourcing pengamanan di sana, bukan dari mereka lagi. Jadi mereka ini protes, mungkin nanti akan diberhentikan semua per 1 April," jelas Valentino.
Valentino membantah jika aksi ini disebut sebagai penyerangan, lebih tepatnya adalah aksi demo. Saat ini, kata Valentino, pihaknya masih berada di lokasi untuk memantau kondisi di sana.
ADVERTISEMENT
"Kabag Ops masih di sana melakukan pengawasan. Intinya bukan diserang, tapi mereka protes dengan berdemo di sana," tegasnya.
Sementara itu, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila Kecamatan Medan Tuntungan mengklarifikasi kedatangan anggotanya ke RSUP Adam Malik itu. Mereka memastikan kehadirannya itu bukan untuk menyerang, melainkan mengkonfirmasi dan mempertanyakan mengapa ada pengalihan petugas satpam yang mulanya karyawan menjadi outsourcing.
"Kami berterima kasih kepada Polri, terutama Polsek Tuntungan, yang sudah memediasi kami untuk bertemu pihak rumah sakit sehingga ada pencerahan dan kami memahaminya. Jika hal tersebut menyakiti pihak-pihak yang ada di Medan Tuntungan, kami mohon maaf," kata pengurus itu melalui rekaman video yang diterima wartawan Sabtu (1/4) dini hari.