Viral Video Penculikan Anak Pakai Borgol di Magelang, Ternyata Cuma Prank

3 September 2021 20:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi borgol. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi borgol. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sebuah video diduga penculikan anak beredar di media sosial. Dalam video tersebut tampak seorang anak lelaki tengah diborgol tangannya oleh seorang pria dewasa.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam video yang diambil di Dusun Durensawit Desa Selomerah, Kecamatan Ngablak, Magelang, anak tersebut melawan sehingga pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor.
Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun menjelaskan bahwa kabar atau video penculikan tersebut tidak benar alias hoaks. Video itu hanya prank atau ulah iseng dari bocah yang mengaku diculik.
"Setelah tim Satreskrim melakukan wawancara dengan saksi, kemudian melakukan klarifikasi kepada MHD didampingi oleh Ibunya, Dinsos, perangkat desa serta kepala sekolah. Dia mengakui hanya mengarang cerita percobaan penculikan tersebut," kata Sajarod melalui keterangan resminya, Jumat (3/9).
Dia menjelaskan, borgol tersebut milik salah seorang tetangganya. Anak tersebut tanpa seizin tetangganya mengambil dan memainkan borgol yang disimpan di ember belakang rumah.
ADVERTISEMENT
"MHD sedang bermain di rumah tetangga pemilik borgol dan menemukan borgol di ember bekas di belakang rumah. Kemudian oleh MHD borgol tersebut diambil dan dimainkan di dekat kandang sapi. Namun sayang borgol terkunci sehingga tidak bisa terlepas," jelas dia.
Lantaran borgol terkunci dan tidak bisa terbuka, bocah kecil itupun panik. Ia lalu pulang ke rumahnya dan mengatakan bahwa itu telah diculik dan diborgol.
"Karena panik, MHD kemudian pulang ke rumah sambil berteriak-teriak ke ibunya dan ketika sampai di rumah ditanya oleh ibunya, kemudian karena takut dimarahi, anak menceritakan kalau mau diculik orang," imbuh dia.
Berkaca pada kasus tersebut, dia pun mengimbau agar masyarakat tidak lagi menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya.
ADVERTISEMENT
"Saring sebelum sharing, artinya saring dulu informasinya apakah betul atau tidak sebelum di unggah ke media sosial," kata Sajarod.