Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Virus Nipah Bisa Mematikan Otak Menyebar di India, Kemenkes Perketat Pengawasan
27 September 2023 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Hingga saat ini, belum ada kasus Virus Nipah di Indonesia. Kendati demikian kewaspadaan di pintu negara tetap ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
Nipah merupakan salah satu virus langka. Virus ini mematikan karena merusak otak.
Pemerintah pun makin bersiaga. Upaya ini tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan No. HK.02.02/C/4022/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Nipah kepada Pemerintah Daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan para pemangku kepentingan terkait.
“Mengingat letak geografis Indonesia berdekatan dengan negara yang melaporkan wabah, sehingga kemungkinan risiko penyebaran dapat terjadi” Ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu, dikutip dari situs resmi Kemenkes, Rabu (27/9).
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Dinkes Prov/Kab/kota, dan fasyankes diminta untuk melakukan pemantauan kasus dan negara terjangkit di tingkat global melalui kanal resmi https://infeksiemerging.kemkes.go.id dan https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news
ADVERTISEMENT
Berikut rangkuman edaran Kemenkes soal Ancaman Virus Nipah:
ADVERTISEMENT
Virus Nipah Menyebar di India
Negara Bagian Kerala di selatan India meliburkan sekolah, kantor sampai transportasi publik. Tindakan ini diambil untuk menghentikan penularan virus Nipah yang membunuh dua warga.
Nipah merupakan salah satu virus langka. Virus ini mematikan karena merusak otak.
Pejabat kesehatan Kerala mengatakan, dua orang tertular virus Nipah masih dirawat di rumah sakit. Jumlah warga tertular dari laporan terakhir mencapai 130 orang.
Virus menular lewat kontak langsung dengan cairan tubuh dari kelelawar, babi, atau manusia terinfeksi.
Virus Nipah pertama kali teridentifikasi pada 1999. Wabah ini pertama kali muncul di antara para peternak Babi, dan mereka yang kontak dekat dengan hewan itu di Malaysia dan Singapura.