Volodymyr Zelensky di Peringatan Holodomor: Kita Tak Bisa Dihancurkan!

27 November 2022 0:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas polisi memeriksa mayat yang ditemukan di bawah puing-puing rumah penduduk yang dihancurkan oleh serangan rudal Rusia, di kota Vilniansk, wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, Kamis (17/11/2022). Foto: Stringer/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas polisi memeriksa mayat yang ditemukan di bawah puing-puing rumah penduduk yang dihancurkan oleh serangan rudal Rusia, di kota Vilniansk, wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, Kamis (17/11/2022). Foto: Stringer/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Volodymyr Zelensky bersumpah bahwa Ukraina akan terus melawan serangan Rusia. Hal itu ia sampaikan saat Ukraina memperingati 90 tahun peristiwa Holodomor, yang juga dikenal sebagai teror kelaparan era Uni Soviet, di bawah kepemimpinan Joseph Stalin.
ADVERTISEMENT
"Ukraina mengalami hal-hal yang sangat mengerikan. Dulu mereka ingin menghancurkan kami dengan kelaparan, sekarang, dengan kegelapan dan dingin," kata Zelensky dikutip dari AFP, Minggu (27/11).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara dalam sebuah pidato, di Kiev, Ukraina, Minggu (3/4/2022). Foto: Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Para pemimpin dari Belgia, Lituania dan Polandia berada di Kiev pada hari Sabtu (26/11) untuk memperingati para korban Holodomor 1932-33 - Ukraina. Di tahun tersebut, Ukraina mengalami teror kelaparan, yang dianggap sebagai bentuk genosida yang disengaja oleh rezim Stalin.
Pada saat itu, Stalin mengirim polisi untuk menyita semua biji-bijian dan ternak dari pertanian di Ukraina. Termasuk benih yang dibutuhkan untuk pertanian. Jutaan petani Ukraina mati kelaparan berbulan-bulan berikutnya.
Masyarakat mengunjungi monumen korban Holodomor di Kyiv, Ukraina 26 November 2021. Foto: Valentyn Ogirenko/REUTERS
Adapun keberadaan para pemimpin dari Belgia, Lituania dan Polandia disebut berada di Kiev untuk membicarakan kemungkinan gelombang migrasi dari Ukraina di musim dingin ini.
ADVERTISEMENT
Diketahui, serangan Rusia menarget infrastruktur energi Ukraina, yang menyebabkan jutaan rumah kehilangan listrik. Kondisi tersebut, menjadi tantangan warga Ukraina untuk bertahan hidup di suhu dingin tanpa pemanas ruangan.
Saat ini, Ukraina dengan mengalami musim dingin dengan suhu di bawah nol derajat.
Layanan Penjaga Perbatasan Ukraina mengatakan Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki berada di Kiev dan "menghormati ingatan para korban Holodomor" pada peringatan di ibu kota Ukraina.
Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo juga berada di Kiev pada kunjungan pertamanya sejak invasi Rusia.
"Tiba di Kiev. Setelah pengeboman hebat beberapa hari terakhir, kami mendukung rakyat Ukraina. Lebih dari sebelumnya," katanya di Twitter, memposting foto dirinya berjabat tangan dengan Zelensky.
Menurut kantor berita Belga, Belgia menjanjikan tambahan bantuan keuangan sebesar 37,4 juta euro (39 juta dolar) untuk Ukraina.
ADVERTISEMENT