Volume Limbah Medis di Jakarta Naik, dari APD hingga Sisa Makanan Pasien Corona

1 Mei 2020 13:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peralatan medis yang akan digunakan RS Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Peralatan medis yang akan digunakan RS Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kasus virus corona di Jakarta setiap harinya terus bertambah, meski telah menunjukkan tren penurunan rata-rata pertambahan per harinya. Imbasnya, tak hanya kebutuhan medis yang meningkat, tetapi juga termasuk limbahnya.
ADVERTISEMENT
Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI, Yogi Ikhwan, menjelaskan, peningkatan limbah medis di Jakarta semakin naik. Sebab, limbah medis ini masuk dalam kategori bahan berbahaya dan beracun (B3).
Staf medis menggunakan alat pelindung diri (APD) mempersiapkan ruang isolasi khusus untuk pasien corona di Ciputra Hospital Citra Garden City, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Tak hanya alat medis dan alat pelindung diri (APD), sisa makanan pasien yang sedang diisolasi atau berstatus PDP pun juga dikategorikan B3. Artinya, sisa makanan pasien positif virus corona masuk ke dalam limbah B3.
"Selain hazmat petugas, cairan tubuh pasien, kemudian kapas-kapas yang digunakan, bahkan tempat makan atau bekas sisa makanan pasien diisolasi itu tergolong B3 juga. COVID ini kan penularannya cepat," ujar Yogi dalam live streaming di Instagram Dinas LH DKI bersama Kerta Bumi Recycling, Jumat (1/5).
Petugas mempersiapkan alat medis di RS Darurat Covid-19, kompleks Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
"Kita lakukan juga sangat hati-hati, termasuk sisa makanan dari pasien yang isolasi kan berarti sudah PDP, itu diperlakukan jadi B3. Kan volumenya makin banyak," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Namun, Yogi belum mengungkap detail angka kenaikan limbah B3 imbas wabah virus corona.
Yogi mengatakan, Pemprov DKI bersama pemerintah pusat yaitu Kementerian Lingkungan Hidup (LHK) dan Kementerian Kesehatan telah mengantisipasi lonjakan limbah B3.
Salah satunya dengan menyiapkan tempat khusus untuk pengolahan limbah B3 jika volumenya terus meningkat.
"Kita Pemprov DKI, pemerintah pusat, KLHK, Kemenkes sebenarnya sudah punya rencana untuk menangani itu. Ada tempat-tempat tertentu yang ketika nanti sampah medis sangat melonjak itu bisa digunakan untuk menangani ini," tutupnya.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.