Vonis Banding: SYL Harus Bayar Uang Pengganti Rp 47 Miliar

10 September 2024 12:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terdakwa kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo berjalan untuk menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (8/7/2024). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Terdakwa kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo berjalan untuk menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (8/7/2024). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta menjatuhkan vonis 12 tahun penjara terhadap eks Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL). Selain itu, SYL juga dibebankan untuk membayar uang pengganti total Rp 47 miliar.
ADVERTISEMENT
"Menghukum terdakwa untuk membayar uang pengganti sejumlah Rp 44.269.777.204 dan 30 ribu Dolar Amerika Serikat paling lama dalam waktu satu bulan sesudah putusan ini berkekuatan hukum tetap," kata hakim saat membacakan amar putusan banding, Selasa (10/9).
Hakim berujar, apabila SYL tak membayar dalam kurun waktu yang ditentukan, maka hartanya akan disita dan dilelang untuk menutup uang pengganti tersebut.
"Apabila terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi, maka dipidana dengan pidana penjara selama 5 tahun," sambung hakim.
Putusan banding ini lebih berat dibanding vonis Pengadilan Tipikor Jakarta yakni 10 tahun penjara dan membayar uang pengganti sebesar Rp 14,6 miliar.
Dalam kasusnya, pungli dilakukan SYL dengan bantuan dua anak buahnya, yakni Kasdi Subagyono sebagai Sekjen Kementan kala itu dan Muhammad Hatta selaku eks Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan.
ADVERTISEMENT
Pada awal tahun 2020, SYL mengumpulkan sejumlah anak buah di ruangan menteri. Dia memerintahkan Imam, Kasdi sebagai Direktur Jenderal Perkebunan saat itu, Hatta dan Panji Harjanto (ajudan SYL), untuk melakukan pengumpulan uang ‘patungan/sharing’ dari para pejabat eselon I Kementan: para Dirjen, Kepala Badan, hingga sekretaris masing-masing eselon I.
Besaran uang yang dipungut mulai dari USD 4.000-10.000. SYL juga disebut meminta jatah 20% dari anggaran di masing-masing Sekretariat, Direktorat, dan Badan pada Kementan.
Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengenakan rompi tahanan KPK usai konferensi pers penahanan dirinya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (13/10/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dalam dakwaan, jaksa membeberkan bahwa permintaan tersebut dilakukan dengan disertai ancaman. SYL disebut pernah mengingatkan jajarannya, bila tak bisa memenuhi permintaan itu maka jabatan mereka dalam bahaya.
Total uang yang diraup SYL dari pungli, yang dilakukan melalui dua anak buahnya Kasdi dan Hatta itu, mencapai Rp 44,7 miliar.
ADVERTISEMENT
Namun, Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta berpendapat bahwa dari total uang tersebut ada yang digunakan untuk keperluan SYL selaku Mentan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Hakim menilai bahwa total uang yang digunakan untuk keperluan pribadi SYL, keluarga, dan koleganya adalah sebesar Rp 14.147.144.786 dan USD 30 ribu atau setara Rp 14,6 miliar.
Majelis Hakim pun menjatuhkan pidana tambahan kepada SYL untuk membayar uang pengganti sebesar yang diterimanya itu. Dikurangi dengan jumlah uang yang sudah disita dan dirampas dalam perkara ini.
Hal tersebut yang kemudian mendasari KPK mengajukan banding. Majelis Hakim banding pun mengabulkan. Kini, vonis terhadap SYL sudah sesuai tuntutan KPK yakni 10 tahun penjara dan uang pengganti sejumlah Rp 44.269.777.204 dan USD 30 ribu.
ADVERTISEMENT