Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Survei Voxpol Center Research and Consulting menemukan 7,9 persen undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihannya di Pilpres 2019. Peneliti Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, mengatakan keberadaan undecided voters berpeluang memberikan lonjakan perolehan suara paslon.
ADVERTISEMENT
"(Undecided) angkanya rata-rata 7-13 persen, belasan sampai jutaan orang. Ini yang jadi silent voters. Mereka belum memutuskan apakah menunggu masa kampanye, debat terbuka, apa menunggu bantuan logistik dan lain-lain. Mereka sengaja masih tidak jujur," kata Pangi di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Selasa (9/3).
Karena itu, kata Pangi, Jokowi dan Prabowo masih memiliki peluang yang sama untuk memenangkan pilpres. Bahkan, Prabowo diprediksi dapat mengalahkan Jokowi apabila undecided memilih dirinya.
"Memang elektabilitas Jokowi belum tersalip. Tapi 17 April masih bisa berubah. Kalau silent voters kuat, golput tidak merugikan, Pak Prabowo punya potensi memenangkan kontestasi ini. Yang ditakutkan undecided pindah ke 02 karena kalau puas dengan pemerintahan sekarang kenapa pilihan harus disembunyikan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Pangi mencontohkan pemilu Amerika Serikat tahun 1982 saat Tom Bradley bertarung dalam pemilihan gubernur California. Saat itu, Tom mengungguli sejumlah survei namun kalah saat pemilihan.
Pangi menyebut penyebab kekalahan itu karena undecided voters berpihak pada kompetitornya. Ia pun menyarankan agar Jokowi dan Prabowo memikat hati undecided voters dengan maksimal.
"Jadi ya tergantung kedua pasangan ini. Bagaimana memikat hati kelompok undecided voters, di sisa-sisa hari menuju pencoblosan. Karena peta politik ini ibarat cuaca. Angka undecided ini, strong voters kuat," pungkasnya.
Dalam survei Voxpol Center, elektabilitas Jokowi dan Prabowo di bawah 50 persen. Jokowi-Ma'ruf memiliki elektabilitas sebesar 48,8 persen, sedangkan elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 43,3 persen.
Survei ini dilakukan pada 18 Maret hingga 1 April, menggunakan 1.600 responden yang tersebar di 34 provinsi. Penelitian dilakukan dengan metode multistage random sampling dan wawancara tatap muka. Margin eror survei sebesar 2,45 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
ADVERTISEMENT